Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mendag Zulhas Ajak Semua Pihak Berkolaborasi Bangun Ekosistem Perdagangan Digital

Kompas.com - 26/07/2023, 16:37 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta semua pihak untuk berkolaborasi membangun dan memperkuat ekosistem perdagangan digital.

Menurutnya, data merupakan bagian penting dalam ekonomi digital. Kolaborasi sangat diperlukan untuk menjaga keamanan data dan efisiensi pengelolaan data.

“Data merupakan aset paling berharga yang harus dielaborasi dan dikelola dengan bijaksana untuk mencapai efektivitas dan menjaga keamanan data,” kata pria yang akrab disapa Zulhas itu melalui kemendag.go.id, Selasa (25/7/2023).

Hal tersebut disampaikan Zulhas saat menghadiri acara ApsaraDB Forward Alibaba Cloud Data Management Summit di the Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa.

Turut hadir mendampingi Zulhas, Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Krishna Hasibuan. 

Baca juga: Kemendag: Pedagang yang Jual Bundling Minyakita akan Dicabut Izin Usahanya

Hadir pula Presiden Internasional Alibaba Cloud Intelligence Celina Yuan Presiden Database Produk Bisnis Alibaba Cloud Intelligence Li Feifei dan Manajer Alibaba Cloud Intelligence untuk Indonesia Leon Chen.

Pada kesempatan itu, Zulhas mengajak semua peserta untuk mengelola data secara benar. Menurutnya, data harus dimanfaatkan secara cerdas dan etis guna menciptakan ekosistem digital yang inklusif, berdaya saing, dan memberikan manfat bagi seluruh pemangku kepentingan.

"Terlebih, besarnya aktivitas pada ekosistem digital, terutama dalam niaga elektronik (e-commerce), memiliki hubungan erat dengan data. Aktivitasnya bervariasi, salah satunya transaksi dan interaksi dalam jaringan (daring) antara konsumen, pelaku bisnis, dan penyedia layanan niaga elektronik," paparnya.

Baca juga: Social Commerce Banjir Produk Impor, Kemendag Perlu Revisi Aturan Perdagangan Elektronik

Oleh karenanya, sebut dia, data menjadi pilar utama pendukung aktivitas ekosistem digital.

“Menganalisis data yang ada dapat digunakan baik untuk membuat pengembangan produk maupun mengambil keputusan strategis,” kata Zulhas.

Zulhas menekankan, pesatnya perkembangan layanan cloud dalam ekosistem digital harus mampu mendukung pengembangan usaha pelaku lokal di Indonesia. 

Oleh karena itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mendorong partisipasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan kapasitas melalui ekosistem empat pilar.

“Pemerintah terus mendorong pemanfaatan potensi ekonomi digital yang lebih besar. Salah satunya melalui akselerasi transformasi digital di sektor perdagangan secara inklusif dan berkelanjutan dengan mendorong kolaborasi empat pilar,” ungkapnya.

Baca juga: Warung Tradisional Jadi Kekuatan Ekonomi Rakyat, Kemendag Dorong Kemitraan dengan Grosir Modern

Dia mengatakan, sinergi keempat pilar dapat menjadi kunci pengembangan kapasitas UMKM. Langkah ini juga bisa membantu UMKM untuk "naik kelas" dan mendorong produk-produk mereka ke pasar, baik niaga elektronik maupun luar jaringan (luring).

Adapun empat pilar yang disebut Zulhas, yakni pertama, UMKM yang terbuka terhadap perubahan, inovatif, dan punya kemauan berkembang. 

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com