KOLOM BIZ
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Experd Consultant
Eileen Rachman dan Emilia Jakob
Character Building Assessment & Training EXPERD

EXPERD (EXecutive PERformance Development) merupakan konsultan pengembangan sumber daya manusia (SDM) terkemuka di Indonesia. EXPERD diperkuat oleh para konsultan dan staf yang sangat berpengalaman dan memiliki komitmen penuh untuk berkontribusi pada perkembangan bisnis melalui layanan sumber daya manusia.

Pompa Semangat

Kompas.com - 29/07/2023, 11:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BANYAK kejadian yang belakangan ini mungkin membuat semangat kerja semakin mengendur. Contohnya, berita mengenai perang yang tak kunjung berakhir, kerusuhan yang terjadi di negara-negara besar dengan ancaman resesi ekonomi, ditambah lagi serbuan kecanggihan teknologi baru yang dikhawatirkan membuat tenaga manusia semakin tidak dibutuhkan.

Tanpa disadari, semua kejadian tersebut menggerus semangat para pekerja kita sedikit demi sedikit. Padahal, kita semua tahu bahwa pekerja yang bahagia adalah aset dari organisasi.

Dalam sebuah survei yang dilakukan Gallup–perusahaan konsultasi manajemen kinerja global asal Amerika Serikat–pada 2022, organisasi dengan tingkat engagement yang kuat menunjukkan profitabilitas 21 persen lebih tinggi dibandingkan dengan organisasi sejenis lainnya.

Gallup juga menemukan bahwa hanya 32 persen dari pekerja yang benar-benar engage dengan pekerjaannya. Sementara, 18 persen lainnya justru secara aktif menampilkan perilaku-perilaku disengage dengan tempat kerjanya.

Angka engagement itu merupakan angka terendah yang ditemukan oleh Gallup dalam survei mereka sejak 2013.

Sejumlah pihak mengkhawatirkan bahwa penurunan tersebut merupakan dampak dari tempat kerja yang semakin menyebar akibat penerapan kebijakan bekerja secara remote yang dilakukan oleh banyak organisasi.

Namun, memaksa pekerja untuk kembali bekerja di kantor pun dapat memicu pengunduran diri besar-besaran. Fenomena ini sempat terjadi pada beberapa organisasi besar, seperti Twitter dan Google, beberapa waktu lalu.

Bagaimana manajemen mengomunikasikan strategi dan budaya organisasi yang baru pada era new normal ini? Bagaimana karyawan, khususnya generasi muda, yang baru bergabung dalam kondisi kerja secara remote dapat memahami harapan organisasi terhadap mereka dengan jelas? Bagaimana organisasi dapat menularkan semangat positif di antara para pekerjanya? Ini adalah hal-hal yang perlu dipikirkan oleh organisasi untuk tetap menjaga semangat insannya.

Revitalisasi

Seperti halnya baterai, sumber daya fisik dan psikologis manusia pun memiliki batas. Apalagi, dalam situasi yang penuh ketegangan dan tuntutan perubahan yang terus-menerus terjadi, energi yang dipakai pun semakin banyak.

Bila hal itu tidak disadari, bisa saja individu yang tadinya dinilai berprestasi, tahu-tahu menurun performanya. Terus memaksakan mereka untuk bekerja tanpa mendapatkan penanganan yang tepat hanya akan memperburuk keadaan.

Dalam kondisi seperti itu, langkah paling tepat yang perlu dilakukan adalah mengambil waktu untuk berefleksi dan mengisi kembali energi yang sempat tersedot.

Untuk mengoptimalkan fase tersebut, ada baiknya pimpinan turun tangan dan membantu anggotanya agar dapat kembali pada jalur semangatnya lagi.

Setiap manusia menginginkan arti hidup dan para pemimpin berada pada posisi yang tepat. Hal ini penting untuk membantu anggota tim dalam memahami alasan pentingnya keberadaan mereka. Mereka pun dapat mengetahui cara untuk merasa bermakna dalam melakukan pekerjaan.

He who knows the ‘why’ of his existence, will be able to bear almost any ‘how’,” tutur penulis buku Man’s Search for Meaning, Viktor Frankl.

Menurutnya, bila tujuan bekerja hanya diarahkan untuk mendapatkan penghasilan ataupun keuntungan, bekerja akan kehilangan maknanya dan hidup yang dijalani pun menjadi tiada berarti selain untuk sekadar bertahan hidup.

Ketika para pemimpin dapat membantu orang-orang untuk mengingat dan merangkul alasan "mengapa" bekerja, mereka cenderung lebih percaya bahwa mereka memang berkontribusi terhadap kesuksesan tujuan perusahaan.

Don’t aim at success—the more you aim at it and make it a target, the more you are going to miss it. For success, like happiness, cannot be pursued; it must ensue, and it only does so as the unintended side-effect of one’s personal dedication to a cause greater than oneself,” ujar Viktor Frankl.

Reparasi

Ingat kata pepatah, “tidak ada keluarga yang tidak memiliki masalah”. Terkadang, rasa sakit hati yang terbesar itu terjadi bukan dengan orang asing, melainkan disebabkan oleh orang terdekat kita.

Dalam situasi bekerja bersama-sama yang menghabiskan lebih dari sepertiga waktu kita setiap hari, singgungan dan konflik tidak terelakkan.

Eileen Rachman.Dok. EXPERD Eileen Rachman.

Tugas pemimpinlah untuk mengajak anggota timnya dapat bersama-sama mengobati luka yang pernah terjadi agar tidak semakin membesar menjadi borok yang sulit disembuhkan.

Mendengar dan memahami adalah kunci kesuksesan tahap reparasi. Bantu semua pihak untuk dapat memahami luka hati mereka dan apa yang dapat dilakukan untuk mengobatinya. Dengan begitu, mereka semua dapat bersama-sama melangkah kuat menyambut tantangan baru pada masa depan.

Refocus

Dalam program pengembangan yang biasa disusun oleh organisasi, fokus pengembangan sering kali lebih banyak diarahkan pada area-area kekurangan individu.

Padahal, pada awal merekrut seseorang untuk bergabung dengan organisasi, kita tentunya memilih mereka sebagai yang terbaik di antara pilihan lainnya berdasarkan kekuatan yang dimiliki.

Mengapa ketika mereka sudah berada di organisasi, fokus kita justru beralih pada kekurangan mereka? Memaksa semua orang harus memiliki kekuatan yang sama, berarti mengabaikan kekuatan keberagaman individu.

Jika ingin bersaing untuk mendapatkan bakat dan menciptakan lingkungan yang benar-benar menarik tempat para talenta dapat berkembang dan unggul, kita perlu mengarahkan mereka menemukan kembali kualitas-kualitas manusiawi yang membuat pekerjaan lebih dari sekadar pekerjaan.

Tinjau kembali tujuan tim dan pastikan setiap orang memahaminya agar semua orang dapat bergerak sesuai dengan peranan mereka masing-masing dengan antusias.

Tanyakan kepada masing-masing anggota tim. Apa yang penting bagi mereka? Apa yang dapat mereka lakukan dengan baik? Bagaimana mereka dapat melakukannya dengan lebih baik lagi?

Sebagai pemimpin, hal yang tak kalah penting adalah bagaimana kita memikirkan diri sendiri. Seperti saat pesawat dalam keadaan bahaya, kita diingatkan untuk mengenakan masker oksigen terlebih dahulu sebelum membantu orang lain.

Hal terpenting, kemampuan kita memberi energi kepada tim akan bergantung pada energi yang dimiliki. Artinya, kita tidak boleh memprioritaskan tim tanpa menyiapkan mental sendiri.


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com