Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Merah

Kompas.com - 11/08/2023, 09:54 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (11/8/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.12 WIB, IHSG berada pada level 6.885,45 atau turun 7,8 poin (0,11 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.893,27.

Sebanyak 204 saham melaju di zona hijau dan 167 saham di zona merah. Sedangkan 235 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 671,3 miliar dengan volume 1,4 miliar saham.

Baca juga: IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Analis BinaArtha Sekuritan Ivan Rosanova yang menilai IHSG berpotensi melemah hari ini. Dia bilang, IHSG cenderung akan melemah menuju support 6.835. Level support IHSG berada di 6.835, 6.794 dan 6.753, sementara level resistennya di 6.970, 7.015 dan 7.058.

“IHSG cenderung akan melemah apabila hari ini tetap di bawah 6.915 sebagai resisten minor. Namun, kenaikan untuk retest zona resisten 6.950-6.970 bisa terjadi jika IHSG tembus ke atas 6.915. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish,” ujar Ivan dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini bergerak pada teritori negatif. Indeks Komposit Shanghai China melemah 0,4 persen (14,4 poin) di posisi 3.240,11, Hang Seng Hong Kong turun 0,3 persen (63,4 poin) ke posisi 19.184,78, dan Strait Times terkoreksi 1,03 persen atau 34,12 persen di posisi 32.288,81.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.10 WIB rupiah berada pada level Rp 15.226 per dollar AS, atau turun 42 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.184 per dollar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, meskipun melemah di awal sesi, tren pergerakan rupiah saat ini bullish. Ariston mengatakan, rupiah berpotensi menguat merespon data inflasi konsumen AS dan data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang lebih buruk dari ekspektasi pasar.

Demikian juga dengan data klaim tunjangan pengangguran mingguan menunjukkan jumlah klaim yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar yaitu sebesar 248.000 dibandingkan ekspektasi 230.000. Dari survei CME Fedwatch Market Tools, persentase ekspektasi suku bunga akan tetap di rapat bulan September meningkat pasca rilisnya dua data di atas dari 86 persen menjadi 90 persen.

“Rupiah berpeluang menguat hari ini terhadap dollar AS. Data tersebut biasanya menjadi faktor pertimbangan Bank Sentral AS dalam mengambil keputusan moneter, ekspektasi pasar meningkat bahwa The Fed akan melakukan jeda kenaikan suku bunga di September,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Hari ini, IHSG berpeluang menguat ke arah support Rp 15.120 sampai dengan Rp 15.150 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.200 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Menguat di Awal Perdagangan, 186 Saham Hijau

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com