Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPIT: Banyak Investor Asing yang Minat Investasi untuk Membangun Transportasi di RI

Kompas.com - 11/08/2023, 20:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Pembiayaan Infrastruktur Transportasi (PPIT) Kementerian Perhubungan Siti Maimunah mengatakan, minat investor asing untuk menanamkan modalnya di sektor transportasi cukup tinggi.

Namun, tantangannya adalah meyakinkan para investor tersebut agar mau berinvestasi. Dia pun menyebutkan segelintir negara yang menyatakan tertarik berinvestasi.

"Kalau asing banyak (investasi), hampir semua project ada, misalnya dari Abu Dhabi, Uni Eropa, India, Jepang, Korea, hampir semua project itu asing mau masuk. Tapi kadang-kadang ya gitu, tugasnya PPITl ah meyakinkan pihak asing bahwa project ini menguntungkan," kata dia dalam media briefing di Kantor Kemenhub Jakarta, Jumat (11/8/2023).

Dia mengungkapkan, sektor transportasi bukanlah bisnis yang sangat menguntungkan. Sebab, untuk membalikan modal dana yang telah dikucurkan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Baca juga: Mitsubishi Tambah Investasi Rp 5,7 Triliun di RI, Siap Produksi Mobil Listrik

"(Investor) asing itu sangat banyak yang berminat untuk berinvestasi di Indonesia dalam membangun transportasi. Pembangunan transportasi itu suatu pembangunan yang memang secara bisnis itu bukan suatu yang benar-benar sangat menguntungkan. Karena investasinya cukup besar, tapi pengembaliannya butuh waktu cukup lama," ungkap Maimunah.

Sebelum berinvestasi, lanjut Maimunah, investor mesti mematuhi syarat yang diminta oleh pemerintah, yakni harus mendirikan kantor cabang di Indonesia.

"Di hampir setiap project pasti ada asing yang akan masuk, tapi syaratnya satu, mereka harus memiliki kantor cabang yang berbadan hukum di Indonesia," jelasnya.

"Kalau dia punya kantor di Singapura kemudian berinvestasi ke sini (Indonesia) itu enggak akan bisa, secara aturan investasi enggak boleh. Jadi asing yang banyak pun mau masuk ke Indonesia ada syarat, mereka harus buka kantor, buka cabang di Indonesia," lanjut dia.

Baca juga: Luhut yang Rela Mondar-mandir RI-AS demi Investasi Tesla yang Tak Kunjung Pasti

Sebelumnya, Kepala PPIT menyebutkan bahwa pemerintah membutuhkan dana Rp 1.288 triliun untuk membangun infrastruktur transportasi hingga 2024.

Sebanyak 16 proyek transportasi ditawarkan kepada investor mulai dari transportasi udara hingga perkeretaapian.

"Beban PPIT ini adalah dari total misalnya kita butuh bangun infrastruktur itu anggarannya dibutuhkan sebesar Rp 1.288 triliun. Dari Rp 1.288 triliun itu, 80 persennya menjadi beban dari kita untuk menjaring sumber pendanaannya. Karena APBN hanya mampu membiayai 20 persen," ujar Maimunah.

Baca juga: Bukalapak Kembali PHK Karyawan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com