Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Butuh Dana Rp 1.288 Triliun untuk Bangun Infrastruktur Transportasi hingga 2024

Kompas.com - 11/08/2023, 19:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membutuhkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur transportasi sebesar Rp 1.288 triliun hingga 2024.

Maka dari itu, Kemenhub membentuk Pusat Pembiayaan Infrastruktur Transportasi (PPIT) untuk mencari pendanaan.

Kepala PPIT Siti Maimunah mengatakan, anggaran negara hanya mampu mendanai 20 persen pembangunan infrastruktur transportasi.

"Beban PPIT ini adalah dari total misalnya kita butuh bangun infrastruktur itu anggarannya dibutuhkan sebesar Rp 1.288 triliun. Dari Rp 1.288 triliun itu, 80 persennya menjadi beban dari kita untuk menjaring sumber pendanaannya, karena APBN hanya mampu membiayai 20 persen," ujarnya dalam media briefing di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (11/8/2023).

Dia bilang, untuk mencari pendanaan ribuan triliunan tersebut tidak mudah, terutama dalam meyakinkan para investor. Pencarian dana ini pun turut melibatkan Kementerian Keuangan, Bappenas, dan Kemenko Bidang Perekonomian.

Baca juga: Menhub: RI Masih Menghadapi Tantangan dalam Penataan Transportasi, Khususnya Angkutan Barang

"Ini tidak mudah, bagaimana meyakinkan calon pembeli tidak mudah ya. Di sini kita tidak jualan infrastruktur, tapi kita meyakinkan investor untuk melakukan investasi untuk bangun infrastruktur," ungkap Maimunah.

Maimunah menyebut, sebanyak 16 proyek transportasi yang ditawarkan kepada investor agar pembangunan tersebut dapat berlanjut. Adapun ke-16 proyek itu lanjut dia, ada yang tahap perencanaan, transaksi, konstruksi, sampai dengan tahap operasi.

Adapun ke-16 proyek tersebut yakni sebagai berikut:

Transportasi Darat

  • Terminal Tipe A Betan Subing, Lampung (tahap persiapan)
  • Terminal Tipe A Purabaya, Jawa Timur (tahap persiapan
  • Proving Ground Bekasi (tahap konstruksi)
  • Transit Oriented Development (TOD) Poris Plawad (tahap persiapan)

Transportasi Laut

  • Pelabuhan Baubau (tahap persiapan)
  • Pelabuhan Patimban (tahap operasi)
  • Back up area Pelabuhan Patimban (tahap perencanaan)
  • Pelabuhan Anggrek (tahap operasi)

Baca juga: Kemenkeu Beberkan Alasan Batalkan Suntik Modal Rp 3 Triliun ke Waskita

Transportasi Udara

  • Bandara Singkawang (tahap persiapan)
  • Bandara Komodo Labuan Bajo (tahap perencanaan)
  • Bandara Kediri (Unsolicited) (tahap konstruksi)
  • Bandara Bintan (Unsolicited) (tahap perencanaan)

Transportasi Perkeretaapian

  • Perkeretaapian Makassar – Parepare (tahap operasi)
  • KA Prabumulih Tarahan (tahap persiapan)
  • MRT Fase IV (tahap perencanaan)
  • LRT Bali Fase 1 (tahap perencanaan)

Baca juga: Penerimaan Pajak Kena Imbas Anjloknya Harga Komoditas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com