Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Christopher Richie Rahardjo
Analis Ekonomi

Analis ekonomi dan moneter Bank Indonesia (BI)

QRIS "Cross Border", Potensi Pertumbuhan Baru UMKM

Kompas.com - 13/08/2023, 14:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SETELAH mengalami keterpurukan selama 2020 hingga 2021, sektor pariwisata di Indonesia mulai menunjukan tanda pemulihan.

Berakhirnya status pandemi Covid-19 di seluruh belahan dunia telah melonggarkan mobilitas penerbangan internasional yang memberikan dampak positif bagi peningkatan jumlah wisatawan mancanegara (wisman).

Hal tersebut menjadi angin sejuk bagi percepatan pemulihan industri pariwisata dan sektor UMKM.

Kemenparekraf menyampaikan bahwa tingkat kunjungan wisman sepanjang 2022 mencapai 5,89 juta atau meningkat sebesar 278,1 persen dibanding periode 2021.

Meski mengalami peningkatan tinggi, jumlah kunjungan wisman tersebut masih jauh lebih kecil dibandingkan sebelum pandemi yang mencapai 16,11 juta pada 2019.

Hal ini menjadi peluang bagi pemerintah dan pelaku industri pariwisata untuk terus meningkatkan kinerjanya.

Selama 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisman ke Indonesia sebagian besar berasal dari wilayah ASEAN dengan porsi 40,89 persen, diikuti oleh Asia (selain ASEAN) sebesar 24,22 persen, dan Eropa sebesar 16,31 persen.

Berdasarkan negara asalnya, kunjungan wisman ke Indonesia didominasi wisman berkebangsaan Malaysia (20,6 persen), Singapura (12,9 persen), dan Timor Leste (12 persen).

Dominasi wisman dari kawasan ASEAN merupakan hal wajar karena kedekatan lokasi, keterkaitan perdagangan, keterjangkauan harga, serta tidak diperlukannya visa untuk masuk ke wilayah Indonesia.

Cross Border Payment berbasis QR Code

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo yang berlangsung pada 10-11 Mei 2023, Pemimpin Negara ASEAN telah menyepakati penguatan Konektivitas Pembayaran Regional atau Regional Payment Connectivity (RPC).

Kesepakatan antara Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina diimplementasikan melalui penggunaan QR Code, fast payment, data, RTGS, dan transaksi mata uang lokal sebagai salah satu metode pembayaran di kawasan.

RPC bertujuan memperkuat integrasi ekonomi kawasan melalui kerja sama konektivitas pembayaran di ASEAN yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif.

Kesepakatan ini memberikan peluang baru bagi industri pariwisata dan UMKM domestik untuk memperoleh akses ke pasar global yang lebih luas.

Saat ini, Bank Indonesia (BI) telah menjalin kerjasama RPC dengan Bank of Thailand (BOT) dan Bank Negara Malaysia (BNM) dalam mengimplementasikan pembayaran lintas negara berbasis QR Code.

Melalui implementasi kerjasama BI-BOT dan BI-BNM, wisman dari Malaysia dan Thailand yang bepergian ke Indonesia dapat bertransaksi dengan memindai QRIS menggunakan ponsel mereka, demikian pula wistawan Indonesia di Malaysia dan Thailand.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com