JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat pada Rabu (16/8/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Selasa (15/8/2023) berakhir pada di zona hijau di level 6.915,1 atau naik 0,07 persen.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, data ekspor, penyampaian Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2024, hingga nota keuangannya menjadi sentimen dalam negeri yang mendorong pergerakan IHSG hari ini.
“Agenda penting kenegaraan juga dinantikan oleh pelaku pasar dalam negeri. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG potensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.890 – 6.971. Namun, potensi koreksi dapat terjadi, karena data ritel AS yang mengalami kenaikkan,” kata Maximilianus dalam analisisnya.
Baca juga: Investor Khawatir, Saham-saham di Wall Street Jatuh
Dia mengatakan, APBN 2024 dinantikan oleh pasar sehubungan arah kebijakan pemerintah di tahun depan dan juga merupakan tahun terakhir APBN di periode pemerintahan Joko Widodo. Pasar berharap RAPBN 2024 adalah APBN terakhir yang masih linear dalam mendukung program kerja Kabinet Indonesia di akhir période jabatannya nanti ini.
Analis BinaArtha Sekuirtas Ivan Rosanova mengatakan, hari ini IHSG berpeluang melemah setelah pada penutupan Selasa berada di bawah level 6.938. Level support IHSG berada di 6.823, 6.794 dan 6.753, sementara level resistennya di 6.938, 6.970 dan 7.015.
“IHSG membentuk candle shooting star pada hari Selasa dan masih di bawah 6.938, oleh karena itu hari ini IHSG dapt melemah menuju 6.840-6.870 sebagai target koreksi jangka pendek. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral,” kata Ivan.
Baca juga: Soal Divestasi Saham Vale, MIND ID Tegaskan Ingin Jadi Pengendali
Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas, antara lain:
1. Ajaib Sekuritas
2. BinaArtha Sekuritas
3. Pilarmas Investindo
Baca juga: Suku Bunga The Fed Tinggi, Saham dan Obligasi Masih Layak Dikoleksi?
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.