Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham-saham di Wall Street Kembali Rontok, Ini Sebabnya

Kompas.com - 17/08/2023, 06:53 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street ditutup di zona merah pada akhir perdagangan Rabu (16/8/2023) waktu setempat (Kamis WIB). Selama perdagangan, investor mencerna ringkasan pertemuan Federal Reserve, yang mengisyaratkan potensi tingkat suku bunga yang lebih tinggi.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 180,65 poin, atau 0,52 persen, menjadi 34.765,74. S&P 500 merosot 0,76 persen, ditutup pada 4.404,33. Sementara itu, Nasdaq Komposit turun 1,15 persen, pada level 13.474,63.

Dalam risalah rapat bank sentral bulan Juli, para pejabat mengatakan pengetatan tambahan mungkin diperlukan untuk menurunkan laju inflasi.

Baca juga: Investor Khawatir, Saham-saham di Wall Street Jatuh

“Dengan inflasi yang masih jauh di atas tujuan jangka panjang, pasar tenaga kerja tetap ketat. Di sisi lain, pasar melihat risiko kenaikan yang signifikan terhadap inflasi, sehingga perlu pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut,” kata ringkasan pertemuan tersebut.

Tingkat dana federal saat ini berada dalam kisaran antara 5,25 persen hingga 5,5 persen, level tertinggi dalam lebih dari 22 tahun.

"Pasar terus melakukan aksi jual karena risalah Fed menggarisbawahi bahwa latar belakang ekonomi yang mundur membuat permintaan melemah," kata Quincy Krosby, kepala strategi global untuk LPL Financial.

Dia menambahkan, estimasi PDB kuartal ketiga baru-baru ini, menunjukkan bahwa data penjualan ritel memiliki fondasi yang jauh lebih kuat untuk ekonomi. Apa yang ingin dilihat Fed adalah menuju pencapaian stabilitas harga," tambah Krosby.

Saham Intel jatuh lebih dari 3 persen yang menjadi pemberat DJIA. Sementara itu, sektor layanan komunikasi, real estat, dan pilihan konsumen yang tergabung pada indeks S&P 500, masing-masing kehilangan lebih dari 1 persen.

Di akhir musim pendapatan perusahaan, saham Target naik sekitar 3 persen bahkan setelah perusahaan ritel itu memangkas prospek setahun penuh. Sementara itu, perusahaan saham asuransi Progresif melonjak hampir 9 persen, yang didukung oleh laporan pendapatan yang kuat.

Baca juga: Pidato Jokowi Tak Mampu Angkat IHSG ke Zona Hijau, Rupiah Menguat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com