Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Sebut Penggunaan Dollar AS di BRICS Kian Berkurang

Kompas.com - 23/08/2023, 11:57 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan, pemanfaatan dollar AS sebagai mata uang transaksi antar negara anggota kelompok BRICS semakin berkurang. Hal ini disampaikan Puting dalam rangkaian KTT BRICS 2023.

Putin mengatakan, penggunaan dollar AS dalam transaksi antar anggota BRICS turun menjadi 28,7 persen terhadap total transaksi pada 2022. Menurutnya, hal itu menandakan adanya percepatan upaya peningkatan pemanfaatan mata uang masing-masing negara dan mengurangi penggunaan dollar AS, atau dedolarisasi.

"Dalam pertemuan ini, kita harus membahas lebih detail seluruh isu yang terkait dengan upaya transisi menuju pemanfaatan mata uang nasional dalam berbagai aspek kerja sama antar kelima negara anggota," ujar Putin, dilansir dari Anadolu, Rabu (23/8/2023).

Baca juga: Ramai Dedolarisasi, Greenback Tetap Dinilai Mata Uang Paling Stabil

Lebih lanjut ia bilang, BRICS New Development Bank, yang merupakan alternatif dari lembaga keuangan 'barat', dapat memainkan peran penting dalam upaya dedolarisasi tersebut. Pasalnya, dalam upaya dedolarisasi diperlukan lembaga keuangan yang berfungsi untuk melakukan settlement atas transaksi antar negara.

Langkah dedolarisasi itu dinilai menjadi penting bagi para anggota BRICS. Sebab, kelompok negara ini memiliki porsi perdagangan yang besar.

Untuk diketahui, BRICS merupakan sekelompok negara dengan perekonomian berkembang, yang beranggotakan Brazil, Rusia, China, India, dan Afrika Selatan. Kelompok ini berkontribusi sekitar seperempat dari total produk domestik global (PDB) global, seperlima dari perdagangan dunia, dan populasi mencapai 40 persen dari populasi dunia.

"Saya ingin menyoroti kontribusi negara anggota BRICS, dengan populasi sebanyak 3 miliar jiwa, sekarang memiliki porsi sekitar 26 persen terhadap PDB global," kata Putin.

Baca juga: Tantangan dan Peluang Indonesia Lakukan Dedolarisasi dan Gabung BRICS

 


Putin juga menyebutkan, negara anggota BRICS bahkan memiliki paritas daya beli yang lebih baik dari negara yang tergabung dalam G7. Pada tahun ini, paritas daya beli BRICS diproyeksi mencapai 31,5 persen, sementara G7 sebesar 30 persen.

Besarnya berbagai indikator perekonomian itu didukung oleh kerja sama berupa investasi antar anggota BRICS yang terus meningkat. Putin bilang, nilai investasi bersama antar anggota BRICS telah naik 6 kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

"Kerja sama antara anggota BRICS didasari prinsip kesetaraan, dukungan partner, dan rasa hormat atas kepentingan masing-masing negara," ucap Putin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com