Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja yang Tidak WFH Diminta Gunakan Transportasi Umum

Kompas.com - 24/08/2023, 19:15 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto meminta pekerja yang tidak bekerja dari rumah (work from home/WFH) menggunakan transportasi umum untuk bepergian.

Hal itu dinilai perlu dilakukan agar jumlah kendaraan pribadi di jalan berkurang sehingga bisa mengurangi polusi udara di Jakarta.

"Walaupun tidak diterapkan WFH, kami juga sangat berharap kepada lapisan masyarakat agar menggunakan transportasi publik, lakukan uji emisi, jangan lupa gunakan masker," ujarnya dalam Forum Merdeka Barat (FMB9), Kamis (24/9/2023).

Baca juga: Imbas Polusi Udara, Menkes Sebut Klaim BPJS Kesehatan Akan Semakin Tinggi

Asep menjelaskan, saat ini 57.000 pegawai Pemprov DKI sudah menerapkan WFH. Meski tidak sebanyak ASN yang bekerja di kementerian dan lembaga, hal itu dinilai bisa mengurangi jumlah kendaraan di jalan-jalan Jakarta.

Kendati demikian, dia berharap ASN kementerian dan lembaga serta perusahaan swasta bisa melakukan hal serupa. Meski tidak 100 persen WFH, setidaknya ada pembagian jam kerja atau pengurangan jumlah pekerja swasta maupun pegawai pemerintahan.

"Kami sangat mengimbau kepada seluruh kementerian, lembaga, kalau bisa swasta mulai dapat membagi atau mengurangi jumlah pegawainya," kata dia.

Baca juga: Industri Dituding Biang Jadi Kerok Polusi Udara, Menperin Buka Suara

Selain itu, ia menekankan bahwa kebijakan WFH) saat ini berbeda dengan pandemi Covid-19. Saat ini kata dia, yang dibatasi hanya transportasi pribadi bukan aktivitas masyarakatnya.

"Perlu kami sampaikan, WFH saat ini berbeda pada saat pandemi. WFH sekarang ini lebih mengurangi kendaraan berlalu-lalangnya yang kita batasi, sebenarnya seperti itu," ujarnya

Sebelumnya, imbauan untuk WFH dari pemerintah mendapat penolakan dari kalangan pengusaha.

Baca juga: ASN Jabodetabek WFH untuk Atasi Masalah Polusi, Kemenkeu: Tidak Berdampak ke Ekonomi

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani berharap kebijakan WFH tidak semata bersifat temporer dan reaktif dalam penanganan polusi udara di Jakarta.

Namun perlu adanya penanganan yang berkelanjutan agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara holistik.

"Dan tidak semua semua sektor usaha dapat menerapkan begitu saja pola kerja work from home, misalnya pekerja pabrik yang harus berada di lokasi usaha untuk kegiatan produksi," kata Shinta, Senin (21/8/2023).

Baca juga: WFH ASN untuk Kurangi Polusi Masih Tunggu Instruksi Gubernur DKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com