Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 11 "Startup" RI dengan Prospek Kuat Versi Forbes Asia

Kompas.com - 29/08/2023, 14:49 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 11 perusahaan rintisan atau "startup" Indonesia masuk dalam 100 daftar 100 to Watch List versi Forbes Asia tahun ini.

Forbes Asia merilis edisi tahunan ketiga 100 to Watch list. Daftar ini menyoroti perusahaan rintisan atau "startup" yang sedang berkembang di kawasan Asia Pasifik.

Editor Forbes Asia Justin Doebele mengatakan, perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar 100 to Watch List versi Forbes Asia tahun ini melewati penelitian mengenai ketahanan.

Baca juga: Bisnis Startup Masih Tertekan, PHK Tetap Jadi Pilihan

"Dengan meningkatnya suku bunga, pendanaan semakin sulit didapat bagi startup. Daftar perusahaan-perusahaan dalam hal ini mewakili mereka yang memiliki prospek kuat untuk menjadi kisah sukses," kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (29/8/2023).

Ia menambahkan, keringnya aktivitas modal ventura global tidak menghalangi startup di Asia untuk berkarya membuat terobosan baru.

Dalam daftar ini, Singapura memimpin dua tahun berturut-turut dengan menyumbang 20 perusahaan ke dalam daftar ini. Posisi kedua diikuti oleh Hong Kong dengan 15 dan China daratan dengan 11 perusahaan.

Baca juga: Jalin Sinergi dengan Startup, Mandiri Capital Luncurkan Program Zenith

Sementara itu, pusat inovasi baru di Indonesia dan Filipina menyumbang masing-masing 11 dan 9 perusahaan.

Agar memenuhi syarat untuk dipertimbangkan, perusahaan harus berkantor pusat di kawasan Asia Pasifik dan dimiliki pribadi. Perusahaan juga harus memiliki pendapatan tahunan tidak lebih dari 50 juta dollar AS.

Selain itu, pendapatan dan memiliki total pendanaan tidak lebih dari 100 juta dollar AS hingga 7 Agustus 2023.

Berikut ini adalah daftar 11 perusahaan startup Indonesia yang masuk dalam daftar 100 to Watch List versi Forbes Asia:

Baca juga: Program Day Zero VC Antler, Antar Startup Pemula Naik Level dari Hari Ke Nol Kerja

1. Beleaf

  • Kategori: Pertanian
  • Tahun didirikan: 2019
  • CEO: Amrit Lakhiani
  • Pendukung utama: Alpha JWC Ventures, BRI Ventures, MDI Ventures, Openspace Ventures

Pertanian hidroponik Beleaf menanam sayuran hijau, herba, dan umbi-umbian untuk mitra seperti jaringan hotpot Haidilao dan raksasa e-commerce Shopee. Platform pertanian sebagai layanan (FaaS) pada tahun 2022 juga mendukung petani Indonesia dengan panduan pertanian, dukungan teknis, dan layanan pemasaran. Operasi Beleaf mencakup lahan pertanian seluas lima hektar dan perusahaan mengklaim memiliki 20 mitra FaaS.

2. Chickin

  • Kategori: Pertanian
  • Tahun didirikan: 2020
  • CEO: Tubagus Syailendra
  • Pendukung utama: 500 Global, East Ventures, Plug and Play APAC

Chickin menggunakan teknologi IoT untuk pengelolaan unggas dan distribusi daging. Perusahaan ini menawarkan peralatan pertanian cerdas yang terintegrasi dengan teknologi berbasis cloud, yang disebut CI-Touch, untuk mengoptimalkan pengendalian iklim, manajemen peralatan, dan kondisi kehidupan ternak. Startup ini mendukung lebih dari 9.800 peternak ayam.

Baca juga: Startup TipTip Klaim Tumbuhkan 20.000 Kreator dalam Setahun

3. Cosmart

Halaman:


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com