Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan BEI Beri Izinkan IPO Barito Renewable Energy, Meski Hanya Lepas 3,35 Persen Saham

Kompas.com - 17/09/2023, 10:15 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengizinkan Initial Publik Offering (IPO) atau pencatatan perdana saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) hanya melepas 3,35 persen sahamnya.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, hal ini sudah sesuai dengan persyaratan dan aturan IPO perusahaan. Hal ini tertuang dalam Peraturan Bursa No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.

Serta, berdasarkan ekuitas yang dimiliki oleh BREN menyebutkan bahwa jumlah Saham Free Float setelah Penawaran Umum paling sedikit 10 persen dari jumlah saham yang akan dicatatkan di Bursa.

"Berdasarkan ekuitas yang dimiliki oleh PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), BREN wajib memenuhi ketentuan jumlah Saham Free Float setelah Penawaran Umum paling sedikit 10 persen," kata Nyoman kepada wartawan, Jumat (15/9/2023).

Baca juga: Intip Prospek Saham-saham IPO Tahun Ini, Sektor Mana yang Layak Koleksi?

Hal ini dieperbolehkan, bagi calon perusahaan tercatat yang memiliki nilai ekuitas sebelum Penawaran Umum lebih dari Rp 2 triliun.

Selanjutnya, IPO dengan jumlah saham yang dilepas BREN diperbolehkan karena telah memenuhi aturan dan kriteria Saham Free Float, yakni saham yang dimiliki oleh pemegang saham kurang dari 5 persen dari seluruh saham tercatat.

Selain itu, saham yang ditawarkan juga bukan dimiliki oleh Pengendali dan Afiliasi dari Pengendali dan bukan dimiliki oleh anggota dewan komisaris atau anggota direksi. Saham tersebut juga bukan saham yang telah dibeli Kembali oleh perusahaan.

"Walaupun jumlah saham yang ditawarkan ke publik sebesar 3,35 persen, namun terdapat 9 persen pemegang saham lama yang dapat diklasifikasikan sebagai Saham Free Float sehingga jumlah Saham Free Float BREN setelah Penawaran Umum menjadi 12,05 persen. Ini memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bursa No. I-A," tegas Nyoman.

Baca juga: 16 Perusahaan Tercatar Belum Memenuhi Ketentuan Free Float, Apa Sebabnya ?


Mengutip prospektus, perusahaan milik Prajogo Pangestu ini berencana melepas sebanyak 4,5 miliar saham biasa atas nama yang merupakan saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel Perseroan yang mewakili sebanyakbanyaknya 3,35 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah IPO.

Adapun harga IPO BREN pada kisaran Rp 670 sampai dengan Rp 780 laper saham. Dengan nilai tersebut, maka IPO BREN akan mengantongi Rp 3,5 triliun dana segar.

Dana tersebut nantinya setelah dikurangi seluruh biaya emisi saham, akan digunakan oleh Perseroan untuk penyetoran modal kepada afiliasi perseroan, Star Energy Group Holding Pte Ltd. Pberian modal tersbut sebagai upaya mendukung rencana penerbitan saham baru Star Energy Group.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com