Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu Sebut InJourney Perlu PMN Rp 1,01 Triliun, Ini Alasannya

Kompas.com - 20/09/2023, 13:14 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney akan memperoleh penyertaan modal negara (PMN) 2023 sebesar Rp1,01 triliun.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Kementerian Keuangan, Rionald Silaban dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/9/2023).

"PT Aviasi Pariwisata Indonesia memerlukan PMN sebesar Rp1,01 triliun," kata Rionald dalam rapat tersebut.

Rionald mengatakan, dana PMN dibutuhkan mengingat kondisi keuangan perusahaan-perusahaan di dalam InJourney belum stabil pasca Pandemi Covid-19.

Baca juga: InJourney Proyeksi Dampak Ekonomi Ajang Balap Motor ARRC 2023 Capai Rp 300 Miliar

Selain itu, InJourney tengah mendapatkan penugasan untuk mengembangkan 5 destinasi wisata super prioritas.

"Dan juga ada penugasan kepada PT ITDC di dalam melakukan pengembangan KEK Mandalika sebagai kawasan pariwisata, dan penugasan kepada Hotel Indonesia Natour dalam pembangan KEK Sanur sebagai kawasan kegiatan kesehatan dan pariwisata," ujarnya.

Baca juga: Warisi Utang Rp 4,6 Triliun, InJourney Minta Suntikan PMN Rp 1,05 Triliun, Buat Apa?

Rionald mengatakan, meski kondisi keuangan cukup membaik, InJourney masih kesulitan mencari sumber pendanaan eksternal.

Karenanya, kata dia, PT InJourney membutuhkan penyertaan modal negara.

"Jadi memang direncanakan untuk memperbaiki struktur permodalan pada Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC) yang merupakan anak perusahaan dari PT Aviata dan juga ini untuk memenuhi equity portion di dalam pengembangan KEK Kesehatan yang dikembangkan oleh Hotel Indonesia Natour di kawasan Sanur," tuturnya.

Baca juga: Soal Penghapusan WSBK di Mandalika, Ini Permintaan Sandiaga ke BUMN InJourney

 


Lebih lanjut, Rionald mengatakan, penyertaan modal negara ini akan bermanfaar bagi pemerintah dan masyarakat dalam pemulihan ekonomi di sektor pariwisata, khususnya dapat meningkatkan penerimaan devisa dari kunjungan wisawatan ke Mandalika.

"Dan peningkatan jumlah lapangan kerja di lokasi dimana baik PT HIN maupun KEK Mandalika berada. Sedangkan bagi perusahaan ini tentu memperbaiki struktur permodalan, yang kedua ini bisa membantu anak-anak perusahaannya untuk tetap tumbuh dan beroperasi," ucap dia.

Baca juga: InJourney Tanggung Utang Rp 4,6 Triliun, Erick Thohir: Pembangunan Infrastruktur Perlu Waktu buat Untung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com