Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM Buka Suara Soal Rencana Pergantian Pertalite ke Pertamax Green 92

Kompas.com - 09/10/2023, 21:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka suara terkait kelanjutan rencana pergantian bahan bakar minyak (BBM) RON 90 atau Pertalite menjadi Pertamax Green 92.

Menurutnya, PT Pertamina (Persero) saat ini masih melakukan kajian terkait rencana pergantian Pertalite menjadi Pertamax Green 92. Kajian ini untuk mengetahui seberapa besar emisi yang bisa ditekan melalui produk BBM dengan campuran etanol 7 persen itu.

"Lagi dicoba teknisnya oke enggak, kemudian nanti dari emisinya oke enggak," ungkapnya saat ditemui di St. Regis, Jakarta, Senin (9/10/2023).

Selain itu, pemerintah juga akan memperhatikan lebih dahulu ketersediaan etanol di dalam negeri. Hal ini mengingat pergantian Pertalite ke Pertamax Green 92 akan membutuhkan etanol dalam jumlah besar.

Baca juga: Soal Usulan Pertalite Jadi Pertamax Green 92, ESDM: Belum Dibahas...

Saat ini, ketersediaan etanol pun umumnya diperoleh dari molases tebu, maka selain untuk etanol, harus diperhatikan pula ketersediaan tebu untuk kebutuhan produksi gula di dalam negeri.

"Kita harus kembangin kebun tebu, kemudian maksimalkan produksi gula dalam negeri, ya itu berkembang terus. Nanti kalau ini berkembang, kelebihannya bisa kita bikin etanol atau memang ada yang special area dedicate untuk memang bangun etanol industri," jelas Arifin.

Ia bilang, rencana produksi Pertamax Green 92 sejatinya masih panjang, lantaran masih dilakukan uji coba oleh Pertamina. Industri etanol di Indonesia sendiri masih terus dikembangkan.

"Kan kita baru uji coba, Pak Presiden di Mojokerto waktu itu membuka industrinya. Jadi kalau percobaan masih panjang, apalagi komersialnya masih kita hitung betul," ucap dia.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya memiliki Program Langit Biru sejak dua tahun lalu, di mana pada tahap pertama adalah menghapus keberadaan BBM RON 88 alias Premium.

Baca juga: Pertamina: Pertamax Green 92 Gantikan Pertalite Masih Usulan

"Ini kita lanjutkan sesuai dengan rencana Program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikan dari RON 90 ke RON 92," ujarnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (30/8/2023).

Menurut Nicke, langkah ini sejalan dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di mana BBM yang diperbolehkan beredar nantinya minimal RON 91.

Ketentuan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor P20/Menlhk/Setjen/Kum1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang.

Secara rinci, Pertamax Green 92 merupakan BBM hasil percampuran Pertalite dengan 7 persen etanol atau E7, sehingga RON-nya naik dari 90 menjadi 92.

Jika Pertalite jadi digantikan Pertamax Green 92, maka hanya akan ada tiga jenis BBM gasoline di 2024.

Terdiri dari Pertamax Green 92 yang akan diluncurkan mulai tahun depan.

Lalu Pertamax Green 95 yang sudah tersedia di sejumlah SPBU Jakarta dan Surabaya, serta Pertamax Turbo.

"Jadi tahun depan hanya akan ada tiga produk, di mana ada dua green gasoline yang akan menjadi produk dari Pertamina," ucap Nicke.

Baca juga: Pertamina Usul Pertamax Green 92 Disubsidi, Menteri ESDM: Siapa yang Mau Bayar?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com