BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan BCA

Hati-hati Serangan Malware, Ini Ciri-ciri dan Kiat Mengatasinya

Kompas.com - 11/10/2023, 14:11 WIB
Anissa DW,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Oktober diperingati sebagai bulan kesadaran keamanan siber atau cybersecurity awareness month. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pelaku bisnis, hingga masyarakat tentang pentingnya signifikansi menjaga keamanan data saat menggunakan internet.

Indonesia sendiri memiliki tingkat kesadaran keamanan siber yang rendah. Berdasarkan laporan National Cyber Security Index (NCSI) pada 2022, skor indeks keamanan siber Indonesia sebesar 38,96 dari 100 poin. Angka ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-3 terendah di antara negara-negara Group of Twenty (G20).

Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan teknologi, kewaspadaan masyarakat Indonesia akan aksi kejahatan siber dengan berbagai modus perlu ditingkatkan.

Salah satu modus kejahatan siber yang kerap terjadi adalah serangan malicious software (malware) pada smartphone, laptop, atau personal computer (PC). Malware merupakan istilah yang mencakup berbagai serangan siber, seperti Trojan, virus, dan worm.

Baca juga: Waspada Bahaya “Malware”, Berikut 6 Tips Keamanan agar Terhindar dari Kejahatan Siber

Malware digunakan pelaku kejahatan siber untuk berbagai tujuan, mulai dari mencuri informasi pribadi, merusak sistem operasi perangkat, mencuri uang, hingga mengambil alih kendali perangkat yang terinfeksi.

Malware bisa masuk dan menyerang perangkat pintar lewat berbagai metode. Contohnya, melalui link atau lampiran di email, instalasi aplikasi atau perangkat lunak palsu, drive USB yang terinfeksi, iklan berbahaya di situs populer (malvertising), aplikasi yang terinfeksi, email phishing, dan pesan teks singkat (SMS).

Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa perangkat smartphone atau PC yang dimiliki sudah terinfeksi malware atau virus berbahaya.

Ciri-ciri perangkat terinfeksi malware

Tanda-tanda suatu perangkat terinfeksi malware sebenarnya bisa terlihat ketika digunakan. Dilansir dari website resmi bank BCA bca.co.id, terdapat sembilan ciri perangkat terinfeksi malware yang bisa dikenali.

Pertama, perangkat menjadi panas. Perangkat yang terinfeksi malware akan terasa panas, baik saat digunakan maupun tidak.

Hawa panas itu menandakan bahwa malware sedang bekerja dan biasanya berlangsung pada 3-10 menit pertama. Malware akan berusaha mengambil data dan mengirimkannya ke server penipu dalam waktu cepat sebelum aplikasi dihapus.

Kedua, muncul suara aneh saat melakukan panggilan. Anda patut waspada jika mendengar aneh atau berdenging ketika melakukan panggilan. Hal ini bisa jadi indikasi bahwa smartphone sudah terinfeksi malware dan diretas dari jarak jauh.

Baca juga: Kartu Debit BCA Kedaluwarsa? Berikut 3 Cara Ganti Kartu Debit Baru

Saat suara berdenging muncul, malware tersebut sedang merekam semua panggilan dan mengirimkan ke server pelaku kejahatan.

Ketiga, baterai cepat habis. Rata-rata baterai smartphone atau laptop bisa bertahan 6-9 jam untuk berkirim pesan atau mendengarkan lagu. Namun, ketika terinfeksi malware, daya tahan baterai bisa turun hingga 50 persen menjadi lebih boros.

Keempat, muncul SMS one-time password (OTP). SMS OTP biasanya muncul saat seseorang melakukan transaksi. Namun, Anda perlu waspada jika tiba-tiba menerima SMS OTP saat tidak melakukan transaksi. Hal ini berarti smartphone sudah terinfeksi virus.

Kode OTP itu muncul karena pelaku kejahatan memintanya dari jarak jauh. Setelah itu, pelaku akan mencuri nomor OTP tersebut untuk melakukan tindak kejahatan.

Kelima, perangkat sulit dimatikan. Perangkat yang telah terinfeksi malware akan sulit dimatikan secara manual karena layar akan menolak perintah tersebut.

Keenam, muncul glitch pada layar. Glitch atau tampilan seperti layar rusak kerap muncul pada perangkat yang terinfeksi malware. Namun, glitch ini hanya muncul sesekali dengan durasi 1-2 detik. Hal ini berbeda jika perangkat mengalami kerusakan yang menimbulkan glitch terus-menerus pada layar.

Baca juga: Liburan Jadi Lebih Nyaman, Ini Solusi Tarik Tunai Saat Berada di Luar Negeri

Ketujuh, performa melambat. Pada perangkat dengan spesifikasi tinggi, performa yang terasa lambat bisa menjadi ciri perangkat telah terinfeksi malware.

Kedelapan, muncul notifikasi atau iklan. Notifikasi atau iklan tidak dikenal bisa muncul ketika Anda memasang aplikasi dari sumber tidak resmi. Biasanya, notifikasi ini baru muncul di kemudian hari.

Kesembilan, lampu indikator menyala. Pada beberapa perangkat lampu indikator kamera dan mikrofon yang menyala tiba-tiba bisa jadi indikasi perangkat terkena malware. Hal ini menandakan bahwa kamera atau perekam suara sedang bekerja dan dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk mencuri data.

Kiat mengatasi serangan malware

Jika perangkat mengalami ciri-ciri tersebut, Anda perlu segera melakukan tindakan antisipasi. Bagi nasabah BCA, sebaiknya segera laporkan kejadian tersebut ke Halo BCA di 1500888 atau via aplikasi haloBCA.

Berikut adalah beberapa upaya antisipasi yang bisa Anda lakukan.

Pertama, uninstall aplikasi mencurigakan. Segera hapus aplikasi yang dirasa mencurigakan. Caranya, masuk ke mode airplane, lalu hapus aplikasi. Anda juga bisa masuk ke Pengaturan dan pilih menu Aplikasi. Cari aplikasi mencurigakan atau tidak dikenal dan hapus segera.

Kedua, ubah password dan PIN mobile banking. Jika memiliki aplikasi mobile banking, segera ubah password dan PIN akun perbankan Anda. Namun, hindari mengganti password dari perangkat yang sudah terinfeksi malware. Opsi lain, Anda bisa mendatangi kantor cabang bank terdekat.

Baca juga: Dari Aktivasi Kartu hingga Buka Blokir, Begini Cara Atur Kartu Kredit Melalui BCA mobile

Ketiga, pantau penggunaan kartu debit atau kredit. Selain mengganti password, sebaiknya Anda juga sering memantau penggunaan kartu debit atau kredit yang dimiliki.Pasalnya, kartu-kartu itu terkoneksi dengan akun mobile banking atau pernah digunakan untuk bertransaksi online pada perangkat yang terinfeksi malware. 

Hal tersebut untuk mencegah berbagai data-data kartu, seperti nomor kartu, expired date, dan kode card verification code (CVC) atau card verification value (CVV) sudah diambil oleh malware.

Keempat, lakukan factory reset. Upaya terakhir yang bisa dilakukan adalah mereset ulang (factory reset) perangkat. Langkah ini akan menghapus seluruh data pada perangkat, termasuk malware.

Itulah ciri-ciri dan kiat mengatasi perangkat smartphone atau PC yang terkena serangan malware. Untuk informasi lebih lengkap terkait pencegahan serangan malware, silakan kunjungi tautan ini.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com