Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarat Indonesia Jadi Negara Maju: Gaji Pekerja Minimal Rp 10 Juta Per Bulan

Kompas.com - 11/10/2023, 19:04 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia yang saat ini masih negara berpenghasilan menengah (middle income), bisa menjadi negara maju asalkan pendapatan per kapitanya di atas 10.000 dollar AS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan, pemerintah menargetkan Indonesia bisa naik kelas menjadi negara maju di 2045. Namun sebelum menjadi negara maju, Indonesia harus keluar terlebih dahulu dari negara berpenghasilan menengah income pada 2030.

"Artinya apa? Kita harus mencari pekerjaan yang kalau kita income per kapitanya sekitar 10.000 dollar AS atau Rp 150 juta per bulan, berarti minimum income kita itu sekitar Rp 10 juta per bulan. Nah ini yang harus dicari sektor industri apa yang bisa membayar salary di Rp 10 juta," ucap Airlangga, di Jakarta Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Mengapa Negara-negara Maju Gemar Punya Utang Sangat Besar?

Dia menyebutkan, untuk keluar dari perangkap itu, Indonesia harus meningkatkan produk domestik bruto (PDB) per kapita dari 4.700 dollar AS menjadi di atas 10.000 dollar AS di 2030.

"Kita prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bisa dimaintain di 5-5,5 persen maka kita punya pertumbuhan income perkapita di tahun 2024 bisa mencapai 5.500 dollar AS. Hari ini 4.700 dollar AS, kemudian kita akan mencapai 10.000 dollar AS," ujarnya.

Lebih lanjut Airlangga menjelaskan, untuk bisa meningkatkan pendapatan perkapita RI bisa dilakukan dengan menggenjot kontribusi sektor industri manufaktur dari sebesar 19 persen menjadi 25 persen di 2030.

Sebab sektor industri ini nantinya akan berkontribusi sekitar 80 persen kepada pertumbuhan ekonomi RI.

"Kemudian juga dengan transformasi IoT (Internet of Things)," tambahnya.

Mengutip laman djkn.kemenkeu.go.id, IoT adalah memperluas konektivitas internet pada benda-benda di sekitar dengan aktivitas atau pekerjaan secara otomatis melalui pertukaran data yang sangat cepat.

Dengan demikian, industri yang ada di Indonesia harus bisa memproduksi produk-produk yang bernilai tambah yang lebih tinggi sehingga bisa mendapatkan keuntungan lebih besar yang kemudian keuntungan tersebut bisa digunakan untuk membayar upah pekerja lebih tinggi.

Baca juga: Ekonom: Keluar dari Middle Income Trap, Pertumbuhan Ekonomi RI Harus 7-8 Persen

Kemudian, Indonesia juga harus pintar mencari sektor-sekotor industri yang berbeda dari negara-negara lainnya, terutama negara tetangga.

"Kita harus move away dari industri yang bisa dikerjakan oleh negara lain seperti Bangladesh dan lain-lain," kata dia.

Selain itu, Indonesia juga harus menggenjot pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya di kisaran 5 persen saja tetapi bisa mencapai 7 persen dengan cara melakukan transformasi ekonomi ke depannya.

"Dan kita mempunyai yang namanya momentum bonus demografi yang harus kita jaga dengan demografi bonus yang produktif," tuturnya.

Baca juga: Hanya Akal-akalan Negara Maju, Bahlil Minta Pajak Minimum Global Dikaji Ulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com