Jokowi: Kesempatan Indonesia Lepas dari "Middle Income Trap" Tidak Terbuka Selamanya

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kesempatan Indonesia untuk keluar dari negara berpendapatan menengah atau middle income trap tidak terbuka selamanya.

Hal tersebut disampaikan dalam Pidato Pengantar RAPBN Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangannya di Depan Rapat Paripurna DPR RI, Rabu (16/7/2023).

"Struktur penduduk muda akibat bonus demografi, kita manfaatkan secara maksimal," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Rasio Utang Indonesia Salah Satu yang Paling Rendah di Antara G20 dan ASEAN

Selain itu, transformasi ekonomi harus terus dilanjutkan. Tujuannya untuk meningkatkan daya tarik investasi dan pembukaan lapangan kerja yang layak secara masif.

Partisipasi Indonesia dalam rantai pasok global, khususnya pada sektor berteknologi tinggi dan ramah lingkungan juga perlu terus didorong.

Jokowi menekankan, perbaikan kualitas sumber daya manusia menjadi faktor utama transformasi ekonomi.

Baca juga: Jokowi Siapkan Rp 422,7 Triliun untuk Pembangunan Infrastruktur 2024

"Reformasi pendidikan, sistem kesehatan, serta penguatan sistem jaring pengaman sosial yang berkelanjutan terus diperkuat," imbuh dia.

Tak hanya itu, Jokowi juga menekankan pentingnya kualitas SDM yang sehat, produktif, dan inovatif juga menjamin inklusivitas serta keadilan terus dilakukan untuk memastikan agar tidak ada penduduk Indonesia yang tertinggal.

"Maka, upaya menghapus kemiskinan ekstrem, stunting, dan pembangunan daerah terpencil harus berhasil," tandas dia.

Baca juga: Jokowi Usulkan Gaji ASN, TNI, dan Polri Naik 8 Persen