Mantan Wakil Presiden sekaligus pemilik usaha Kalla Group, Jusuf Kalla, menyindir PT Waskita Karya yang masih menunggak utang ke salah satu perusahaan miliknya, PT Bukaka Teknik Utama Tbk.
Utang itu belum terbayar hingga tiga tahun lamanya dengan total Rp 300 miliar. Piutang sebesar itu tentunya cukup menganggu arus kas Bukaka.
JK sendiri mengaku tak tahu alasan BUMN karya tersebut belum juga melunasi kewajibannya.
Padahal, proyek yang digarap Bukaka sudah selesai, bahkan sudah beroperasi dan menghasilkan pendapatan bagi pemilik proyek, Jasa Marga.
Untuk diketahui saja, Bukaka menjadi salah satu perusahaan subkontraktor dalam proyek Jakarta - Cikampek Elevated II (kini bernama Tol MBZ) yang pengerjaannya dimenangkan oleh Waskita Karya.
Selengkapnya klik di sini.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mulai menjual tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk keberangkatan mulai 18 Oktober 2023.
Pada awal penjualannya, KCIC memberikan tarif diskon dan menggratiskan tiket kereta pengumpan (KA Feeder) dengan titik pemberhentian di Stasiun Padalarang, Cimahi, dan Bandung.
Perjalanan KA Feeder ini jadwalnya sudah disesuaikan dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan Kereta Cepat Whoosh.
Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, promo ini diberikan untuk memperkenalkan layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung kepada masyarakat sehingga masyarakat tertarik dan menggunakan Whoosh untuk kebutuhan bertransportasi.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com di aplikasi Whoosh - Kereta Cepat, harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung dibanderol Rp 300.000 untuk semua rute.
Namun pada aplikasi tersebut, tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang bisa dipesan barulah untuk yang kelas premium ekonomi sedangkan kelas bisnis dan first class masih belum tersedia di aplikasi.
Selengkapnya klik di sini.
Dalam beberapa hari terakhir tersebar kabar bahwa beras Bulog jelek dan tidak layak makan. Bahkan ada juga kabar simpang siur yang menyebutkan bahwa beras Bulog yang diimpor dari China beracun.
Dalam sebuah video yang viral, beredar narasi warga di Bukitinggi, Sumatera Barat, yang mengaku menemukan beras plastik atau beras sintetis. Di mana mereka yang mengonsumsi beras tersebut bisa mengalami keracunan.