SINGAPURA, KOMPAS.com - Startup jaringan kedai kopi asal Singapura Flash Coffee dikabarkan menutup operasi beberapa gerai di negeri asalnya. Flash Coffee menutup 11 toko di Singapura untuk beralih fokus pada pasar lain.
Dilansir Channel News Asia, Senin (16/10/2023) seorang menajemen yang tidak disebutkan namanya membenarkan penutupan 11 gerai Flash Coffee di Singapura tersebut.
“Untuk memfasilitasi fokus baru ini, kami menghentikan operasi di Singapura kemarin, yang terdiri dari 11 toko dari sekitar 200 toko global kami,” kata dia.
Baca juga: Flash Coffee Raih Pendanaan Rp 218 Miliar untuk Ekspansi di Asia
Untuk membangun bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan, pihaknya memutuskan untuk mengkonsolidasikan upaya masa depan dan menggandakan pasar yang paling menjanjikan.
Namun demikian, Flash Coffee menjelaskan, pihaknya secara proaktif membantu anggota tim yang terkena dampak.
“Sebagian besar staf kantor pusat kami di Singapura telah ditawari posisi di pasar lain atau di tim regional kami. Selain itu, kami secara aktif mencoba menghubungkan barista kami dengan peluang di jaringan kopi lain,” imbuh dia.
Sebelumnya, Flash Coffee membantah kabar yang menyebutkan karyawannya mogok.
Baca juga: Kopi Masuk Sasaran UU Anti Deforestasi, Eksportir: Di Eropa Sendiri Masih Bingung...
"Kami menghentikan operasional di 11 toko kami dan akibatnya, barista kami tidak diharuskan melapor ke tempat kerja," terang dia.
Penelusuran di portal Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA) menunjukkan, perusahaan berstatus dalam likuidasi atau pembubaran kreditor secara sukarela. Lebih lanjut, sebuah serikat pekerja melaporkan Flash Coffee masih harus membayar gaji sebesar 75 persen untuk bulan September.