Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Dampak Pembatasan Ekspor Beras India ke Indonesia

Kompas.com - 16/10/2023, 17:36 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah negara telah menutup keran ekspor beras, guna mengamankan pasokan dalam negeri. Negara-negara yang melakukan kebijakan restriksi itu di antaranya ialah, India, Bangladesh, dan Rusia.

Lantas, bagaimana dampak kebijakan larangan ekspor itu terhadap impor pasokan beras Indonesia?

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor beras dari India memiliki kontribusi signifikan terhadap total impor beras Indonesia pada tahun lalu. Namun, sejak awal tahun 2023, kontribusi impor beras dari India terus menyusut.

Baca juga: Sambut Hari Pangan Sedunia, Kementan Minta Kepala Daerah Realisasikan Target Produksi Beras 35 Juta Ton

"Sejak India melakukan restriksi atau larangan ekspor di Juli tahun ini maka proporsi beras impor asal India terus menurun," kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers, Senin (16/10/2023).

"Dan bahkan menjadi sangat kecil di bulan-bulan terakhir," sambungnya.

Berdasarkan data periode September 2023, porsi impor beras dari India hanya menyisakan 0,39 persen dari total impor beras nasional. Minimnya kontribusi impor beras dari India sebenarnya sudah terlihat sejak Februari lalu.

"Hal ini memang karena kebijakan dari restriksi ekspor di negara India," ujarnya.

Baca juga: Jurus Bapanas Turunkan Harga Gula, Beras, dan Cabai

Sementara itu, larangan ekspor beras yang diberlakukan oleh Bangladesh dan Rusia dinilai tidak berdampak sama sekali terhadap pasokan beras nasional. Pasalnya, dari awal kedua negara tersebut memang bukan pemasok beras ke Tanah Air.

"Larangan ekspor yang dilakukan kedua negara tersebut tidak berdampak langsung terhadap kinerja maupun pasokan beras Indonesia," kata Amalia.

Adapun sejak awal tahun ini, Indonesia telah mengimpor beras sebanyak 1,78 juta ton. Nilai dari impor beras itu setara dengan 980 juta dollar AS.

Baca juga: BPS Pelototi Kenaikan Harga Gula, Beras, dan Cabai

Amalia menyebutkan, mayoritas beras di Indonesia saat ini dipasok dari Thailand.

"Sebagian besar impor beras Indonesia berasal dari Thailand, dengan nilai impor sebesar 646 juta dollar AS," katanya.

Mengekor Thailand, nilai impor beras dari Vietnam mencapai 456 juta dollar AS. Menjadikan Vietnam sebagai negara importir beras terbesar kedua.

Baca juga: Kontradiksi Janji Swasembada Jokowi dan Kebijakan Impor Beras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com