Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Hati-hati soal Impor Beras

Kompas.com - 18/10/2023, 10:35 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diminta untuk berhati-hati dalam kebijakan impor beras. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Agustus 2023, Indonesia telah melakukan impor sebanyak 1,78 juta ton beras dengan nilai sekitar 980 juta dollar AS.

“Meski pemerintah telah memperhitungkan dan mengantisipasi kondisi ini, namun hal ini juga menunjukkan bahwa ketahanan pangan dalam negeri, khususnya beras, masih belum mencukupi,” kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus dalam market analisis, Rabu (18/10/2023).

Rencananya, pemerintah akan mengimpor tambahan sebanyak 1,5 juta ton beras pada akhir tahun ini. Sementara itu, Bulog juga memiliki cadangan sebanyak 1,7 juta ton beras, sehingga total stok beras mencapai 3 juta ton pada akhir tahun ini.

Baca juga: Melihat Dampak Pembatasan Ekspor Beras India, Bangladesh dan Rusia ke Indonesia

Menurut Maximilianus, opsi impor beras diambil oleh pemerintah karena fenomena kekeringan panjang atau El Nino telah mengganggu panen dan produksi beras di Indonesia.

Berdasarkan perhitungan BPS dengan metode Kerangka Sampel Area (KSA), potensi defisit beras pada Oktober 2023 mencapai 0,50 juta ton. Defisit diperkirakan akan meningkat menjadi 0,95 juta ton pada November 2023, dan dapat mencapai 1,45 juta ton pada Desember 2023.

Maximilianus menilai tingginya nilai impor beras ini juga berdampak pada neraca perdagangan, mengingat nilai impor yang tinggi dan meningkat, sehingga menekan penurunan surplus neraca perdagangan.

Baca juga: Jurus Bapanas Turunkan Harga Gula, Beras, dan Cabai

“Pasar berharap pemerintah melakukan pemeriksaan yang teliti sebelum menerapkan kebijakan impor ini,” kata Maximilianus.

“Pemerintah juga perlu mempertimbangkan apabila terjadi kelebihan produksi beras dari petani lokal dan tetap melanjutkan impor, hal tersebut dapat berpotensi menurunkan harga di tingkat petani lokal,” tambahnya.

Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 95 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk memperbaiki ketersediaan, akses, dan kualitas pangan.

Baca juga: BPS Pelototi Kenaikan Harga Gula, Beras, dan Cabai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com