Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan China, Ini Negara yang Paling Banyak Investasi di Indonesia

Kompas.com - 20/10/2023, 13:28 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia terus meningkat. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh data realisasi investasi kuartal III-2023 Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Berdasarkan data Kementerian Investasi, nilai penanaman modal asing (PMA) di Indonesia sebesar Rp 196,2 triliun pada periode kuartal III-2023. Angka ini tumbuh 16,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan meningkat 5,3 persen dibanding kuartal sebelumnya.

Sektor yang paling banyak diminati oleh investor asing ialah sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya dengan nilai investasi 3,3 miliar dollar AS. Kemudian, industri kimia dan farmasi dengan nilai investasi 1,3 miliar dollar AS serta sektor pertambangan dengan nilai investasi juga 1,3 miliar dollar AS.

Baca juga: Naik 18 Persen, Realisasi Investasi Per September 2023 Tembus Rp 1.053 Triliun

Adapun secara tahun kalender, atau sejak awal tahun hingga September 2023, nilai investasi asing telah mencapai Rp 559,6 triliun. Nilai ini tumbuh 16,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Jika dilihat berdasarkan asal negaranya, Singapura menjadi negara dengan PMA terbesar di Tanah Air. Tercatat nilai investasi asal Singapura mencapai 12,1 miliar dollar AS sejak awal tahun ini.

"Ini menunjukkan bahwa investasi kita ini tidak lagi dikuasai 1 negara, yang diisukan selama ini seolah-olah investasi kita ini berasal dari China saja," tutur Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (20/10/2023).

Adapun China sendiri menduduki peringkat dua negara dengan PMA terbesar di Indonesia, yakni sebesar 5,6 miliar dollar AS. Lalu peringkat ketiga ditempati wilayah otonomi khusus, Hong Kong, dengan nilai investasi sebesar 5,2 miliar dollar AS.

"Memang kalau kita mau jujur yang agresif (investasi) itu China," kata Bahlil.

Lalu, peringkat keempat negara dengan PMA terbesar ditempati oleh Jepang dengan nilai 3,3 miliar dollar AS. Dan di posisi kelima terdapat Amerika Serikat dengan nilai investasi 2,4 miliar dollar AS.

"Kalau Eropa, Amerika Serikat ini bagus, tapi proposal FS (feasability study)-nya terlalu lama, jadi negoisasinya butuh iman yang kuat," ucap Bahlil.

Baca juga: Impor dari Israel ke Indonesia Tembus Rp 226 Miliar, Ini Barang yang Paling Banyak Masuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com