Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Kompas.com - 25/10/2023, 14:03 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah pada hari ini, Rabu (25/10/2023) dengan menyentuh level Rp 1.123.000 per gram.

Harga emas Antam saat ini melampaui rekor tertinggi sepanjang masa yang pernah dicapai pada 23 Maret 2023 lalu dengan menyentuh level Rp 1.096.000 per gram.

Tren harga emas batangan Antam memang terus menguat beberapa minggu terakhir. Pada pergadangan Sabtu (14/10/2023), harga logam mulia produksi Antam sempat melonjak Rp 16.000 per gram. Setelahnya harga emas Antam bergerak fluktuatif namun cenderung menguat.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Pada pekan ini, harga emas Antam memang sempat turun Rp 4.000 per gram di perdagangan Senin (23/10/2023). Namun harga emas Antam berbalik menguat Rp 2.000 per gram pada perdagangan Selasa (24/10/2023), serta naik lagi Rp 4.000 per gram pada perdagangan hari ini Rabu (25/10/2023) ke level Rp 1.123.000 per gram.

Mengutip laman Logam Mulia, harga buyback pun terpantau naik Rp 6.000 per gram pada hari ini menjadi sebesar Rp 1.014.000 per gram. Buyback adalah harga yang di dapat jika pemegang emas Antam ingin menjual emas batangan tersebut.

Namun, perlu diketahui bahwa harga emas Antam tersebut adalah yang berlaku di Butik Emas LM, Graha Dipta, Pulo Gadung, Jakarta Timur, sehingga bisa saja harganya berbeda pada gerai penjualan emas Antam lainnya.

Baca juga: Lakuemas Mudahkan Investasi Emas lewat Website dan Aplikasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34 Tahun 2017 diatur bahwa pembelian emas batangan akan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9 persen.

Jika ingin dapat potongan pajak sebesar 0,25 persen, menurut aturan PMK Nomor 38 Tahun 2023, maka sertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) setiap kali transaksi. Setiap pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22.

Sementara untuk buyback, berdasarkan PMK Nomor 34 Tahun 2017, penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nilai lebih dari Rp 10 juta, akan dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP.

Baca juga: Begini Cara Memulai Investasi Emas dengan Modal Rp 100.000

Untuk diketahui pula, bahwa harga buyback yang ditetapkan Antam tersebut belum termasuk pengenaan pajak bila penjualannya melebihi Rp 10 juta. PPh 22 atas transaksi buyback akan dipotong langsung dari total nilai buyback.

Berikut rincian harga emas Antam hari ini:

  • Emas 0,5 gram: Rp 611.500
  • Emas 1 gram: Rp 1.123.000
  • Emas 2 gram: Rp 2.186.000
  • Emas 3 gram: Rp 3.254.000
  • Emas 5 gram: Rp 5.390.000
  • Emas 10 gram: Rp 10.725.000
  • Emas 25 gram: Rp 26.687.000
  • Emas 50 gram: Rp 53.295.000
  • Emas 100 gram: Rp 106.512.000
  • Emas 250 gram: Rp 266.015.000
  • Emas 500 gram: Rp 531.820.000
  • Emas 1.000 gram: Rp 1.063.600.000

Baca juga: Investasi Emas Kian Menjanjikan, Antam Perkuat Penjualan Domestik

Ikuti kenaikan harga emas dunia

Kenaikan harga emas bantangan Antam tersebut sejalan dengan tren kenaikan harga emas dunia. Harga emas di pasar spot terpantau berada di level 1.975,61 dollar AS per ons pada hari ini, semakin mendekati level 2.000 dollar AS per ons.

Harga emas dunia menguat seiring dengan memanasnya konflik antara Hamas Palestina dan Israel, serta penantian kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed).

Kondisi geopolitik yang terjadi di Timur Tengah itu membuat investor beralih ke emas yang memang dikenal sebagai aset lindung nilai di tengah gejolak global. Minat yang tinggi terhadap emas telah mengerek harga logam mulia tersebut.

Baca juga: Cara Investasi Emas di Pegadaian dan Untung Ruginya

Di sisi lain, pelaku pasar tengah menanti arah kebijakan suku bunga The Fed ke depannya. Pelaku pasar saat ini memperkirakan sekitar 70 persen peluang The Fed akan melakukan jeda kenaikan suku bunga pada Desember mendatang.

Ketua The Fed Jerome Powell dalam pidatonya di Economic Club of New York (ECNY) Luncheon menyatakan, bahwa bank sentral memungkinkan kenaikan suku bunga lebih lanjut karena ekonomi dan pasar tenaga kerja AS menguat lebih dari yang diperkirakan.

Kendati begitu, The Fed juga akan mengambil kebijakan dengan sangat berhati-hati karena ada risiko ekonomi seiring dengan sudah dilakukannya kenaikan suku bunga yang agresif di sepanjang tahun ini.

"Pasar sama sekali tidak menganggap itu sebagai sikap hawkish (sikap yang mengarah ke kenaikan suku bunga). Sepertinya ada terlalu banyak risiko terhadap prospek perekonomian dan hal ini kemungkinan akan mendukung harga emas," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior Oanda dikutip dari CNBC.

Baca juga: Mau Investasi Emas? Simak Keuntungan dan Kerugiannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com