JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak menguat pada Kamis (26/10/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Rabu (25/10/2023) berakhir di zona hijau pada level 6.843,38 atau naik 0,41 persen (27,6 poin).
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, IHSG hari ini berpeluang melanjutkan penguatan didukung oleh sentimen positif dari domestik.
Hingga September 2023, realisasi pendapatan APBN masih mengalami surplus. Menteri Keuangan RI dalam rilisnya mengungkapkan bahwa APBN pada September 2023 tercatat surplus sebesar Rp 67,7 triliun.
Baca juga: IHSG Ditutup Menguat pada Level 6.834, Rupiah Melemah ke Posisi Rp 15.870 Per Dollar AS
Angka tersebut memberikan kontribusi 0,31 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.825 – 6.915. Namun tekanan US Treasury kembali berlanjut, hati hati pasar rawan koreksi,” kata Maximilianus dalam analisisnya.
Namun, di sisi lain Maximilianus mengingatkan agar pemerintah tetap bersiap dalam menghadapi potensi tekanan fiskal seiring dengan ancaman inflasi global, tren kenaikan harga minyak dunia, dan krisis pangan yang dapat membebani APBN sehingga akan berdampak pada pendapatan negara yang akan mengalami penurunan.
Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG hari ini masih dalam tren bearish atau melemah setelah kemarin IHSG ditutup di bawah resisten 6.869 dengan candle shooting star.
Baca juga: Kinerja Alphabet Mengecewakan, Saham-saham Teknologi di Nasdaq Ambles
“Pola tersebut mengisyaratkan peluang untuk melemah dan menguji kembali support 6.747. IHSG kemungkinan akan melanjutkan tren turun sebelumnya menuju 6.666 apabila kembali menembus ke bawah 6.747.
Adapun level support IHSG berada di 6.747, 6.700, 6.666 dan 6.633, sementara level resistennya di 6.869, 6.968 dan 7.020. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish.
Adapun rekomendasi saham hari ini dari tiga perusahaan sekuritas, antara lain sebagai berikut:
1. BinaArtha Sekuritas
2. WH Project
3. Pilarmas Investindo
Baca juga: Bos LPS: Kami Cukup Kaya untuk Menjamin Uang dari Bank
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.