Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Dana Kelolaan Turun 3 Bulan Terakhir, Pasar Reksa Dana Aman?

Kompas.com - 27/10/2023, 06:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksa dana dalam tren turun. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperlihatkan, tren penurunan AUM dalam tiga bulan terakhir.

Pada Juli 2023 total dana kelolaan reksa dana (AUM) sebesar Rp 520,10 triliun. Pada Agustus turun menjadi Rp 516,68 triliun. Berlanjut pada September, turun lagi jadi Rp 509,73 triliun.

Sejumlah manajer investasi memberikan pandangannya mengenai tren penurunan ini. Mereka masih optimistis pasar reksa dana masih akan membaik, terutama di tahun depan.

Baca juga: Tips Investasi Reksa Dana ala Bos AllianzGI: Rutin Bangun Portofolio

1. Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management (Panin AM) Rudiyanto mengatakan, pihaknya mengalami penurunan AUM 1,91 persen periode Oktober-September 2023, dari Rp 15,18 triliun menjadi Rp 14,89 triliun.

Ia menilai, penurunan AUM disebabkan ketidakpastian ekonomi secara global. Meski begitu, pihaknya masih memandang positif pasar reksa dana hingga 2024.

Penyebab kedua, koreksi nilai AUM karena kondisi market di saham dan obligasi.

"Selain itu, terdapat beberapa redemption yang juga mengurangi AUM Panin AM di bulan Oktober 2023," ujar Rudiyanto, dikutip dari Kontan.co.id, Kamis (26/10/2023).

Baca juga: Tips Memilih Investasi Reksa Dana bagi Anak Muda

Ia menambahkan, AUM reksa dana saham masih mendominasi total AUM di Panin AM, yakni sebesar Rp 6,65 triliun. Disusul reksa dana terproteksi sebesar Rp 3,62 triliun.

Rudiyanto menyebutkan, pandangan pasar ke depannya juga bisa menjadi pertimbangan bagi investor untuk tetap berinvestasi di reksa dana saham. Panin AM berpandangan pada 2024 kemungkinan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) akan mengalami penurunan.

"Jika hal itu terjadi maka kondisi ini akan menguntungkan pasar modal Indonesia," katanya.

Ia menegaskan, Panin AM unggul dalam melakukan stock picking dengan menggunakan pendekatan value investing, dan analisis emiten secara individual. Sehingga untuk tahun ini, Panin AM menargetkan jumlah AUM sebesar Rp 16 triliun.

Baca juga: Bisa Dibeli Mulai Rp 10.000, Simak Imbal Hasil Reksa Dana ESG Ini

2. Henan Putihrai Asset Management (HPAM)

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi, optimistis AUM reksa dana akan kembali tumbuh. Bahkan, pihaknya telah menyiapkan target pertumbuhan AUM tahun 2024 sebesar Rp 1 triliun atau naik 20 persen dari jumlah AUM per akhir 2023.

Sementara pada 2023, perusahaan menargetkan pertumbuhan AUM 20 persen atau Rp 1 triliun dari jumlah AUM per akhir 2022. Sampai dengan September 2023, HPAM mencatatkan AUM sebesar Rp 8,4 triliun.

"Target ini didasarkan pada pandangan HPAM terhadap pasar reksa dana pada 2024, yang diprediksi akan mengalami pertumbuhan signifikan seiring dengan meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di instrumen reksa dana, khususnya reksa dana indeks," katanya.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), AUM reksa dana indeks tercatat bertumbuh. Pada Juli 2023 tercatat sebesar Rp 12,04 triliun, lalu ke Rp 12,9 triliun di Agustus 2023, dan pada September 2023 sebesar Rp 13,08 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com