Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI: Emiten BUMN dan Anak Usahanya Berkontribusi Rp 33 Triliun ke APBN

Kompas.com - 27/10/2023, 15:48 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sahamnya tercatat di BEI mampu berkontribusi sebesar Rp 33 triliun pada 2022 ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Atau 82,5 persen dari total (kontribusi) semua BUMN,” kata Iman di Main Hall BEI, Jumat (27/10/2023).

Dia menambahkan Initial Public Offering (IPO) yang dilakukan BUMN dan entitas anak perusahaan memberikan kontribusi bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.

Baca juga: Pengalaman Lo Kheng Hong Beli Saham Saat Periode Pemilu

 

Salah satu bukti kontribusi BUMN dan afiliasinya yang telah mencatatkan sahamnya di bursa adalah melalui pembagian dividen yang berkontribusi sebagai penerimaan negara.

“IPO BUMN dan entitas anak dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Kontribusi nyata BUMN dan afiliasinya yang mencatatkan sahamnya di bursa salah satunya tercermin dari pembagian dividen yang diatribusikan menjadi penerimaan negara,” ungkap Iman.

Iman mengungkapkan, pertumbuhan usaha BUMN dan entitas anak yang telah mengakses pasar modal juga tercermin dari nilai perusahaan yang terus meningkat setelah melalui IPO. Hal ini dapat dilihat dari kapitalisasi pasar saham BUMN dan afiliasinya di pasar modal.

Baca juga: Cara Lo Kheng Hong Bedakan Investor Saham, Spekulan, dan Penjudi

Beberapa perusahaan BUMN atau anak BUMN, seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), telah mengalami peningkatan nilai perusahaan yang signifikan setelah melakukan IPO.

Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar BUMN dan entitas anak yang tercatat di BEI sebesar 4,1 persen dari jumlah total perusahaan tercatat dan mampu menyumbang 22 persen dari total kapitalisasi pasar perusahaan tercatat di BEI.

“Dari jumlah seluruh perusahaan (BUMN), tercatat mampu menyumbang 22 persen dari total market cap perusahaan tercatat di BEI,” lanjut dia.

Baca juga: Bos BRI Buka-Bukaan Soal Rencana Lepas Saham di BSI

Iman mengatakan, tingginya minat investor terhadap saham-saham BUMN juga dapat dilihat dari likuiditas perdagangan yang dihasilkan. BUMN dan afiliasinya mampu menyumbangkan 25 persen dari total nilai perdagangan di BEI. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan BUMN dan afiliasinya diminati oleh investor.

Salah satu contoh yang terjadi di tahun ini adalah PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang mengumpulkan dana sebesar lebih dari Rp 9 triliun melalui proses IPO, menjadikannya salah satu nilai IPO terbesar di BEI.

“Tahun ini juga kita menyambut PGEO yang fund raised-nya lebih besar dari Rp 9 triliun dan merupakan salah satu nilai IPO terbesar di BEI. Kami berharap performa perusahaan ini menjadi inspirasi agar kita semua berkembang dan naik kelas dengan IPO,” kata dia.

Baca juga: Kinerja Alphabet Mengecewakan, Saham-saham Teknologi di Nasdaq Ambles

Iman menegaskan, BEI terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan melalui sinergi layanan, dengan 8 anak usahanya, jaringan distribusi di seluruh Indonesia, dan galeri investasi yang mencapai lebih dari 800 lokasi.

Untuk memastikan kontinuitas dan pengembangan pasar modal di masa depan, BEI terus melakukan pengembangan dan penyempurnaan layanan agar dapat menyelenggarakan pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien bagi seluruh pemangku kepentingan.

Baca juga: Bankir-bankir Terkaya RI, Pupuk Kekayaan dari Investasi Saham

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com