Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Amran Beberkan Syarat agar Indonesia Bisa Lepas dari Impor Beras dan Jagung

Kompas.com - 27/10/2023, 19:50 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah melakukan pengadaan impor beras dan jagung untuk kebutuhan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Tercatat, Indonesia telah impor beras sebanyak 2 juta ton dan akan terus bertambah dengan masuknya 1,5 juta ton lagi. Sementara jagung akan diimpor sebanyak 500.000 ton secara bertahap di tahun ini.

Terkait hal itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan, Indonesia bisa saja bebas dari impor beras dan jagung asal kebutuhan untuk produksi para petani harus dipenuhi.

"Oh bisa (lepas impor), yang dilakukan teman-teman juga, yang buat swasembada. Dulu kita 4 tahun swasembada, jadi bisa bahkan sudah hampir ekspor dulu, caranya sederhana, kalau mau swasembada, semua komoditas beri ruangan petani untung," ujarnya kepada media saat dijumpai di Kementerian Pertanian, Jumat (27/10/2023).

Baca juga: Pemerintah Diminta Hati-hati soal Impor Beras

Lebih lanjut Mentan Amran menuturkan, untuk petani padi agar bisa meningkatkan produksi, kebutuhan akan pupuk, padi, beserta alat dan mesin pertanian (Alsintan) harus dipenuhi segera.

Pun dengan petani jagung. Petani jagung harus diberikan insentif pupuk agar bergairah untuk menanam jagungnya. Selain itu penentuan harganya juga harus tetap diawasi.

Selain itu, Amran mengatakan, untuk meningkatkan produksi, bisa membuka lahan pertanian padi atau jagung sekalipun karakter tanahnya tidak bisa ditanami.

"Dulu, kuburan aja ditanami. contoh di Jogja ditanami jagung itu ada fotonya. Katakan nenek ku, ku tanami kuburannya (dengan jagung) karena harga jagung membaik. Kemudian di Sumatera di bawah pohon sawit itu ditanami jagung yang dulunya panen rumput sekarang ditanami jagung," jelas Amran mencontohkan.

Baca juga: Bulog Akan Impor 500.000 Ton Jagung dari 3 Negara

"Kemudian di Lampung itu pinggir jalan ditanami jagung karena harganya menguntungkan. Siapa saja yang diberi ruang untung maka akan produktif. tapi kalau rugi maka akan mengeluarkan air mata dan jera untuk berproduksi, itu logis," sambung Mentan Amran.

Untuk itu, Mentan Amran menuturkan, saat ini pihaknya sedang menggenjot produksi pangan khususnya untuk beras dan jagung.

Untuk beras, Mentan Amran menargetkan bisa memproduksi beras mencapai 3,5 juta ton hingga akhir tahun 2023.

"Kami beri target kalo bisa 5 bulan ini nanti November (produksi) 1,5 juta ton, bulan depan minimal 2 juta kira-kira. Itu harus dicapai, itu mutlak," ujar Amran

Sementara untuk jagung ditargetkan bisa memproduksi sebanyak 300.000 ton.

"Aku suruh angkat (dinaikan) lagi. Caranya berikan bibit gratis pada petani. Jadi ada bantuan kaya dulu," pungkasnya. 

Baca juga: Mentan Amran Targetkan Genjot Produksi Beras 3,5 Juta Ton hingga Akhir 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com