MAJALENGKA, KOMPAS.com - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati resmi mengambil alih penerbangan domestik dan internasional dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, mulai Minggu (29/10/2023).
Lewat peralihan ini, Bandara Kertajati ditargetkan bisa melayani 5,6 juta sampai 12 juta penumpang setiap tahunnya hingga 2024. Bahkan, diproyeksi bisa melayani 29,3 juta penumpang per tahunnya pada 2032 mendatang.
Target tersebut seiring dengan lokasi Bandara Kertajati yang cukup sentral di Jawa Barat. Terlebih, bandara ini akan difokuskan untuk melayani penerbangan umrah dan haji mengingat jemaah haji terbanyak berasal dari Jawa Barat.
Baca juga: AirAsia Layani Rute Penerbangan Kertajati-Denpasar, Cek Jadwalnya
"Jawa Barat ini adalah satu tempat yang indah sehingga menjadi destinasi wisata, dan populasinya juga besar, mulai dari Bandung, Cirebon, hingga Sumedang. Maka saya melihat bahwa optimisme itu ada, apalagi kalau kita membahas (dari sisi) umrah dan haji," ujarnya dalam konferensi pers di Bandara Kertajati, Majalengka, Minggu (29/10/2023).
Bandara Kertajati sendiri merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.
Setelah dilakukan pengalihan penerbangan dari Bandara Husein, kini setiap harinya Bandara Kertajati melayani sebanyak 16 penerbangan dengan kapasitas tempat duduk 4.680 pax per hari (datang dan berangkat) atau 32.760 pax per minggu.
Baca juga: Menhub Ungkap Alasan Penerbangan dari Bandung Dialihkan ke Kertajati