Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Pertanyakan Target Pertumbuhan Ekonomi Prabowo-Gibran

Kompas.com - 29/10/2023, 22:00 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga kandidat bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Pemilu 2024 telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ketiga pasangan calon itu pun telah melampirkan dokumen visi, misi, dan program yang akan dijalankan nantinya.

Salah satu poin yang ada dalam program ialah terkait aspek perekonomian negara. Setiap pasangan calon menawarkan berbagai janji di bidang ekonomi, salah satunya terkait pertumbuhan ekonomi.

Akan tetapi, pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi satu-satunya pasangan calon yang tidak mencantumkan target pertumbuhan ekonomi yang akan dicapai jika nantinya terpilih dalam dokumen visi-misinya.

Baca juga: Menimbang Visi Misi Koperasi Anies, Ganjar, dan Prabowo

Menanggapi hal tersebut, Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira menilai, pasangan calon capres dan cawapres seharusnya memiliki target pertumbuhan ekonomi dalam janji kampanyenya. Oleh karenanya, ia menilai, tidak disertakannya target pertumbuhan ekonomi dalam dokumen visi-misi Prabowo-Gibran sebagai sebagai suatu hal yang aneh.

"Agak aneh ya (tidak menulis target pertumbuhan ekonomi), harusnya ada target pertumbuhan ekonomi untuk dijadikan tolak ukur keberhasilan kampanye capres," ujar dia kepada Kompas.com, Minggu (29/10/2023).

Namun demikian, Bhima mengatakan keputusan tidak menuliskan target bisa disebabkan oleh kekhawatiran melesetnya realisasi pertumbuhan ekonomi. Ia mencontohkan janji kampanye pertumbuhan ekonomi 7 persen Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak terealisasi hingga saat ini.

Baca juga: Janji Prabowo-Gibran: Makan Siang dan Susu Gratis di Sekolah

"Bisa jadi dikhawatirkan target ekonomi yang terlalu ambisius berisiko meleset, karena terjadi pada era Jokowi saat target pertumbuhan rata-rata 7 persen ternyata meleset jauh," tutur dia.

Sementara itu, Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet menyebutkan, dituliskan atau tidaknya target pertumbuhan ekonomi dalam dokumen visi-misi menjadi pilihan masing-masing pasangan calon.

"Hanya saja tentu kalau kita bicara konteks membandingkan program maka kita tidak bisa berdiskusi lebih banyak terkait apa yang akan kemudian dilakukan oleh pasangan tersebut dibandingkan dengan dua pasangan yang lain," ujar dia.

Baca juga: Soal Dana Abadi Pesantren Prabowo-Gibran, Sri Mulyani: Semua Sudah Ada...

Oleh karenanya, Yusuf menilai, pasangan calon seharusnya bisa lebih mengelaborasi lagi program-program yang disiapkan untuk mendongkrak perekonomian nasional.

"Bagaimana kemudian para masing-masing calon dalam mengelaborasi apa yang kemudian harus dilakukan di tahun setelah mereka menjabat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi," ucap dia.

Baca juga: Janji Ekonomi Prabowo-Gibran: Lanjutkan Hilirisasi, IKN, hingga Jaminan Rumah Murah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com