Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih Bukit Asam Turun Jadi Rp 3,8 Triliun di Kuartal III-2023

Kompas.com - 30/10/2023, 19:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID, mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,8 triliun atau turun 62 persen dibandingkan dengan perolehan periode sama tahun sebelumnya Rp 10 triliun. Pendapatan Perseroan juga turun 10,84 persen menjadi Rp 36 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 31,07 triliun.

Corporate Secretary PTBA Niko Chandra mengatakan, perusahaan saat ini tengah dihadapkan pada berbagai tantangan. Tantangan tersebut, rata-rata harga batu bara ICI-3 mengalami koreksi sebesar 33 persen dari 128,5 dollar AS per ton pada Januari-September 2022 menjadi 86,3 dollar AS per ton pada periode yang sama pada 2023.

“PTBA juga menghadapi beberapa tantangan yang mempengaruhi kinerja keuangannya tahun ini. Salah satunya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Selain itu, biaya produksi juga mengalami kenaikan, terutama pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan,” kata Niko dalam siaran pers Senin (30/10/2023).

Baca juga: Bukit Asam Gandeng China Huadian Kembangkan Energi Terbarukan

Adapun total produksi batu bara, perusahaan mencapai 31,9 juta ton selama kuartal III-2023 atau tumbuh 15,2 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2022 yang hanya mencapai 27,7 juta ton. PTBA juga mencatat peningkatan volume penjualan batu bara sebesar 14,9 persen menjadi 27,0 juta ton.

Untuk penjualan ekspor, perusahaan berhasil mencatat angka 11,2 juta ton, yang naik sebesar 24,4 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Realisasi Domestic Market Obligation (DMO) pada kuartal III-2023 juga tercatat sebesar 51 persen.

Baca juga: KAI dan PTBA Tandatangani Perjanjian Angkutan Batu Bara

“Kami berkomitmen untuk memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri dan peluang ekspor guna menjaga kinerja yang baik. PTBA juga terus berupaya menerapkan cost leadership secara berkelanjutan untuk mencapai efisiensi yang optimal,” ujar Niko.

Selain itu, Bukit Asam berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi, yang diharapkan akan memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan Perseroan.

Baca juga: Bagaimana Nasib Bandara Husein Sastranegara Setelah Penerbangan Beralih ke Kertajati?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com