Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Kerek Suku Bunga Acuan, Ini Tanggapan Dirut Bank Mandiri

Kompas.com - 30/10/2023, 17:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuannya ke level 6 persen. Seiring dengan kenaikan tersebut, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi optimis, kinerja bisnis perbankan nasional masih akan tumbuh positif.

Menurut Darmawan, keputusan BI untuk mengerek suku bunga acuannya merupakan langkah antisipatif atau preemptive terhadap arah kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve. Pasalnya, The Fed diproyeksi masih akan mengerek suku bunga acuannya, sehingga kenaikan suku bunga BI diperlukan untuk menjaga jarak suku bunga antar kedua bank sentral.

"Memang kebijakan menaikan suku bunga BI 7 Days Repo Rate menurut kami merupakan langkah preemptive dari otoritas moneter untuk mengantisipasi fluktuasi kebijakan bank sentral Amerika atau Federal Reserve," ujar dia, dalam konferensi pers kinerja keuangan, Senin (30/10/2023).

Baca juga: Risiko Pesatnya Pertumbuhan Transaksi Digital, Bos BI: Digunakan Judi Online hingga Pinjol

Meskipun suku bunga BI meningkat, Darmawan optimis kinerja perbankan masih dapat tumbuh positif. Pasalnya, kinerja perekonomian nasional masih terjaga, sehingga kebutuhan akan pembiayaan tetap tinggi.

"Oleh karena itu, kami juga memproyeksikan bisnis masih akan tetap tumbuh, mengingat secara umum perbankan masih memiliki likuiditas yang cukup untuk mendukung ekspansi bisnis dalam bentuk kredit," tutur dia.

Terkait dengan kemampuan penyaluran kredit perbankan, Darmawan mengapresiasi kebijakan insentif likuiditas yang diberikan dalam bentuk pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM). Keputusan BI untuk memperbarui insentif GWM disebut dapat memberikan ruang lebih kepada perbankan untuk menyalurkan kredit.

Baca juga: Tumbuh 27,4 Persen, Bank Mandiri Bukukan Laba Bersih Rp 39,1 Triliun


Oleh karenanya, Darmawan memproyeksi, industri perbankan nasional dapat merealisasikan target pertumbuhan kredit sebesar 9 persen pada pengujung 2023. Bank Mandiri pun diprediksi mampu merealisasikan target pertumbuhan kredit yang telah dicanangkan yakni di kisaran 10-12 persen.

"Kita sudah berada di ksiaran yg sangat baik, ada di angka 12,7 persen secara konsolidasi. Ini juga tentunya tetap dengan strategi fokus menggarap peluang ekosistem nasabah," ucap Darmawan.

Sebagai informasi, Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp 1.315,92 triliun pada September 2023 dari posisi setahun sebelumnya sebesar Rp 1.167,51 triliun atau tumbuh 12,71 persen secara tahunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com