Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Sri Mulyani untuk Menteri Keuangan RI Selanjutnya

Kompas.com - 02/11/2023, 05:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa jabatan menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju akan berakhir pada tahun depan. Seiring dengan semakin dekatnya waktu pergantian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pesan kepada menteri keuangan di era pemerintahan selanjutnya.

Secara garis besar, Sri Mulyani meminta kepada penggantinya untuk bekerja secara baik. Tidak ada pesan atau tugas khusus yang diberikannya.

"Tadi bilang (pesan untuk) menteri keuangan selanjutnya, ya kerja baik-baik saja," kata dia, dalam Kompas100 CEO Forum ke-14, Rabu (1/11/2023).

Namun demikian, wanita yang akrab disapa Ani itu mengingatkan, tugas seorang menteri keuangan tidak lah mudah. Sebab, sebagai bendahara negara, menteri keuangan perlu menemukan ekuilibrium antara kebijakan pendapatan dan belanja negara.

Baca juga: Sri Mulyani Jelaskan Alasan Rupiah Terus Tertekan Dollar AS

Ia mencontohkan, terdapat permintaan dari pengusaha untuk mengurangkan besaran pajak guna mendongkrak sektor usaha tertentu, seperi sektor energi baru terbarukan.

Pemerintah pun disebut bersedia untuk mendengarkan dan melihat kajian terkait masukan tersebut.

Akan tetapi ia mengingatkan, pengurangan pajak akan berdampak terhadap besaran penerimaan negara. Padahal, kebutuhan belanja negara terus meningkat.

"Birokrasi minta tukin naik, infrastruktur minta dibangun. Jadi kita bingung kan, penerimaan turun dari pajak, tapi dari belanja kita meningkat," tuturnya.

"Oleh karena itu memang menteri keuangan selanjutnya kerja baik-baik saja," sambung Ani.

Baca juga: Pertumbuhan Pajak Melambat, Sri Mulyani: Tahun Lalu Kita Tumbuhnya Sangat Tinggi..

 


Melihat kebutuhan belanja negara yang terus meningkat, Ani berpesan kepada menteri keuangan selanjutnya untuk mempertahankan besaran pendapatan.

Ia menyebutkan, pada 2020-2023 belanja negara meningkat 23 persen, namun pendapatan negara tumbuh lebih pesat lagi, yakni 70 persen.

"Makanya APBN Indonesia relatif sehat," ucap dia.

Baca juga: Beberkan Kondisi Perekonomian Global Terkini, Sri Mulyani: Ketidakpastian Meningkat...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com