Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Pajak Melambat, Sri Mulyani: Tahun Lalu Kita Tumbuhnya Sangat Tinggi..

Kompas.com - 26/10/2023, 10:40 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi penerimaan pajak mencapai Rp 1.387,78 triliun sampai dengan September 2023. Nilai itu setara dengan 80,8 persen dari target APBN 2023 sebesar Rp 1.718 triliun.

Realisasi penerimaan pajak itu tumbuh 5,9 persen secara tahunan (year on year/yoy). Laju pertumbuhan penerimaan pajak tercatat melambat dari bulan sebelumnya yang mencapai 6,4 persen secara yoy.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pada periode Januari-September tahun lalu, penerimaan pajak melesat 54,2 persen secara tahunan. Basis pertumbuhan yang sangat tinggi itu kemudian mengalami normalisasi, sehingga laju pertumbuhan penerimaan pajak kian melambat.

Baca juga: Observatorium Pajak Uni Eropa Sebut Miliarder Harus Bayar Pajak Lebih Besar

"Tahun lalu itu kita tumbuhnya sangat tinggi 54,2 persen, jadi kalau tahun ini sampai dengan September masih tumbuh positif ini hal yang kita syukuri," kata dia, dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Oktober 2023, Rabu (25/10/2023).

"Karena tahun lalu dengan kenaikan lonjakan yang sangat tinggi, kemungkinan terjadi koreksi memang ada namun kita lihat sampai dengan September masih cukup baik," sambungnya.

Secara lebih rinci, realisasi penerimaan pajak dibentuk dari pajak penghasilan (PPh) non migas sebesar Rp 771,75 triliun. Nilai ini setara 88,34 persen dari target APBN dan tumbuh 6,69 persen secara yoy.

Kemudian, pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) realisasnya sebesar Rp 536,73 triliun. Nilai ini setara dengan 72,24 persen dari target dan tumbuh 6,39 persen secara yoy.

Lalu, pajak bumi dan bangunan (PBB) dan pajak lainnya realisasinya sebesar Rp 24,99 triliun. Nilai ini setara 62,45 persen dari target dan tumbuh 22,52 persen secara yoy.

Baca juga: Rupiah Melemah Dekati Level 16.000, Sri Mulyani: Dollarnya yang Menguat...

Terakhir, PPh migas realisasinya sebesar Rp 54,31 triliun. Nilai ini setara 88,40 persen dari target, namun turun 12,66 persen dari realisasi periode yang sama tahun lalu.

Dengan melihat perkembangan tersebut, Sri Mulyani optimis, pemerintah dapat mengumpulkan penerimaan pajak lebih tinggi dari pagu APBN 2023 dan sesuai dengan outlook yang dibuat, yakni seebsar Rp 1.818,2 triliun.

"Kita memperkirakan untuk sampai dengan akhir tahun penerimaan pajak ini masih on track dikaitkan dengan target penerimaan pajak kita tahun ini," ucapnya.

Baca juga: DKI Berencana Pungut Pajak Ojol dan Olshop, Kemenkeu: Enggak Boleh Berganda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com