Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Siap Kembangkan Lahan Rawa untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian Nasional

Kompas.com - 02/11/2023, 12:38 WIB
F Azzahra,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, akan meningkat indeks pertanaman (IP) dan produksi pertanian nasional dengan mempersiapkan pengembangan lahan rawa menjadi lahan produktif.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, seluas 1,5 juta hektar (ha) lahan rawa mineral hingga rawa tadah hujan di Indonesia berpotensi besar untuk meningkatkan IP dan produksi pertanian nasional.

"Kami berencana untuk mempercepat proses ini karena Indonesia memiliki potensi yang luar biasa melalui lahan rawa mineral dan tadah hujannya untuk meningkatkan produktivitas dan IP secara nasional," kata Amran dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (2/10/2023).

Amran pun menetapkan target untuk mengubah lahan rawa dengan Indeks Pertanaman (IP) dari yang awalnya 1 menjadi 2. Berubah dari target sebelumnya dari 0 menjadi 1.

"Kita berkomitmen untuk mencapai target ini," ujarnya dengan keyakinan.

Baca juga: Jelang Musim Hujan, Kementan Minta Petani Optimalkan Masa Tanam Padi

Direktur Jenderal (Dirjen) Prasaran dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil mengatakan, pengembangan lahan dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas produksi pertanian dan IP melalui kegiatan penataan sistem air dan lahan.

"Program ini dijalankan untuk memperbaiki faktor yang menghambat produktivitas dan peningkatan IP," ujar Ali.

Ali mengaku, banyak kendala yang menghambat proses pengembangan lahan rawa, seperti tingkat kesuburan lahan rendah, kemasaman tanah tinggi, air fluktuatif, genangan air yang tinggi saat banjir, dan kekeringan saat musim kemarau.

"Infrastruktur lahan dan air masih sangat terbatas dan belum berfungsi optimal, ditambah lagi dengan biaya usaha rani di lahan rawa yang masih tinggi," tutur Ali.

Baca juga: Kementan Jalankan Akselerasi Peningkatan Luas Tanam serta Produksi Padi dan Jagung 2024 di Indonesia

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Ali  mengatakan, pihaknya akan melakukan kegiatan optimasi lahan rawa dengan pembangunan atau rehabilitasi irigasi rawa di tingkat usaha tani.

"Pengembangan lahan rawa dilakukan dengan cara penguatan tanggul, drainase, dan infrastruktur irigasi rawa," katanya.

Sementara itu, kata Ali, rehabilitasi dan penataan infrastruktur lahan dilakukan sesuai tipologi. Untuk tata kelola air di lahan, dilakukan dengan rehabilitasi saluran irigasi rawa dan pembangunan pintu air.

Untuk diketahui, luas rawa di Indonesia mencapai 33,4 juta ha, yang terdiri dari 20,1 juta ha rawa pasang surut dan 13,3 juta ha rawa lebak.

Dari angka tersebut, 3,4 persen diantaranya, yaitu 1,8 juta ha dikembangkan oleh pemerintah dan 2,1 juta ha dikembangkan oleh masyarakat. Sebagian besar daerah rawa merupakan kawasan budidaya dan kawasan lindung.

Baca juga: Mentan Amran Optimistis Kedatangannya Bikin Citra Kementan Membaik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wall Street Variatif, Nasdaq Menguat ke Level Tertinggi

Wall Street Variatif, Nasdaq Menguat ke Level Tertinggi

Whats New
Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Whats New
Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Whats New
Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com