Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Berakhir Hijau di Tengah Kenaikan Suku Bunga The Fed

Kompas.com - 03/11/2023, 06:55 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Kamis (2/11/2023). Saham-saham bergerak positif menyusul penurunan imbal hasil Treasury AS. Di sisi lain, para investor yakin Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya lagi di sisa 2023.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 1,7 persen atau 564,5 poin pada level 33.839,08. Sementara itu, S&P 500 bertambah 1,89 persen dan ditutup pada level 4.317,78. Sementara itu, Nasdaq Komposit bertambah 1,78 persen, dan menetap pada level 13.294,19.

Dalam sepekan S&P 500 naik sekitar 4,9 persen, dan Dow naik 4,4 persen. Sementara itu, Nasdaq bersiap untuk memperoleh keuntungan lebih dari 5 persen pada akhir pekan ini.

Reli yang terjadi pada saham-saham di S&P 500 mencakup 11 sektor. Kenaikan dipimpin oleh sektor energi dan real estat, yang keduanya naik 3,1 persen. Pasar menyambut baik penurunan imbal hasil obligasi, di mana Treasury AS 10 tahun turun sekitar 12 basis poin menjadi 4,668 persen, setelah sebelumnya imbal hasil acuan mencapai 5 persen bulan lalu.

Baca juga: Menanti Arah Kebijakan The Fed, Bursa Saham AS Berakhir Hijau

Data yang dirilis Kamis pagi menunjukkan berkurangnya inflasi dan melambatnya pasar tenaga kerja. Hal ini menambah kepercayaan investor bahwa Federal Reserve dapat menaikkan suku bunganya. Departemen Tenaga Kerja mengungkapkan, biaya tenaga kerja secara tak terduga turun pada kuartal ketiga, dan klaim pengangguran mingguan meningkat menjadi 217.000.

The Fed pada hari Rabu mempertahankan suku bunga tidak berubah pada kedua kalinya secara berturut-turut, yang mendorong kenaikan Dow lebih dari 200 poin. S&P 500 dan Komposit Nasdaq masing-masing berakhir lebih dari 1 persen.

“Ini adalah refleksi dari beberapa bulan yang sangat buruk di pasar ekuitas, usai penjualan besar-besaran. Pertemuan The Fed sudah berlalu. Kita sekarang dapat menantikan beberapa data ekonomi dan melihat apakah hal tersebut menegaskan bahwa The Fed dapat mempertahankan kebijakannya tanpa batas waktu,” kata Megan Horneman, kepala investasi di Verdence Capital Advisors, dikutip dari CNBC.

Baca juga: The Fed Tahan Suku Bunga, Rupiah Menguat Jauhi Level 16.000


“Yang pasti, investor mungkin terlalu optimis karena Ketua The Fed Jerome Powell pada hari Rabu menyatakan dia tidak akan mengesampingkan kenaikan suku bunga pada pertemuan bulan Desember,” tambah Horneman.

“Saya pikir masih ada volatilitas yang akan kita lihat pada inflasi. Satu hal yang menjadi perhatian kami adalah bahwa inflasi sangat mudah untuk dipicu kembali,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com