Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19 KRL Dipermak, KCI Pastikan Frekuensi Perjalanan Tidak Berkurang

Kompas.com - 07/11/2023, 08:09 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter (KCI) memastikan frekuensi perjalanan KRL tidak berkurang selama dilakukan peremajaan atau retrofit 19 KRL selama 2023-2026.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, retrofit ini dilakukan secara bertahap. Setiap tahapnya hanya 4 rangkaian yang diretrovit.

Oleh karenanya, KCI bisa memastikan frekuensi perjalanan KRL tidak akan berkurang karena jumlah kereta yang diserahkan ke PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA untuk diretrovit sudah disesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan angkut KRL.

Baca juga: Semua Rangkaian KRL Jabodetabek Bakal Terdiri dari 12 Gerbong Mulai 2025

"Itu sesuai dengan kapasitas yang kita sudah hitung berdasarkan kemampuan angkut juga dan prasarana juga. Jadi tidak akan dikurangi frekuensinya," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Pusat KCI, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Di sisi lain, KCI justru akan melakukan rekomposisi rangkaian kereta dengan memendekkan stamformasi 12 menjadi SF10 dan SF8. Artinya, setiap rangkaian KRL dari yang semula terdiri dari 12 kereta menjadi hanya 8 atau 10 kereta.

Dia memastikan, pada 2025 stamformasi KRL akan kembali lagi menjadi 12 kereta sehingga kapasitas angkut KRL kembali normal.

Selain itu, KCI juga melakukan rekayasa pola operasi saat hari libur karena jumlah penumpang cenderung berkurang. Hal ini agar pemeliharaan armada tetap terjaga dengan baik.

"Itu untuk kita bisa maintenance dan untuk mendukung retrofit ini. Tapi dari sisi frekuensi, kami berkomitmen tidak akan mengurangi frekuensi. Hanya rekomposisi dan rekayasa pola operasi saja," ucapnya.

Tidak hanya itu, KCI juga secara bertahap meningkatkan kecepatan di beberapa lintas KRL menjadi 80 kilometer per jam (km/jam) seperti di Bekasi, Batu Ceper, dan Bogor.

Hal ini dilakukan agar waktu tunggu KRL bisa lebih cepat dan jarak kedatangan antar kereta (headway) dipersempit selama retrofit dilakukan.

Baca juga: Peremajaan Armada, KAI Commuter Gandeng INKA Retrofit 19 Trainset KRL

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com