JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak menguat pada Rabu (8/11/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Selasa (7/11/2023) berakhir di zona merah pada level 6.843,79 atau turun 0,51 persen (35 poin).
Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, hari ini IHSG masih dalam tren bullish dan berpeluang berbalik menguat. Level support IHSG berada di 6.788, 6.633 dan 6.578, sementara level resistennya di 6.878, 6.968 dan 7.058.
“IHSG masih ditutup di atas garis SMA-20 sehingga mestinya akan melanjutkan fase bullish menuju 6.968 apabila penutupan hari ini di atas 6.878 sebagai resisten terdekat. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish,” kata Ivan dalam analisisnya.
Baca juga: BEI Bantah Kabar Saham GOTO Bakal Diperdagangkan dengan Harga Baru Rp 450 Per Saham
Sementara itu, Founder WH Project William Hartanto mengatakan, meskipun pada penutupan Selasa IHSG mengalami koreksi, namun IHSG membentuk pola yang bagus yaitu pola hammer.
Dia bilang, pola tersebut menunjukkan daya beli yang tinggi sehingga koreksi yang terjadi pada perdagangan kemarin sangat terbatas (relatif dibanding penguatan selama 3 hari beruntun sebelumnya).
Di sisi lain, IHSG berhasil bertahan di atas indikator MA20, koreksi ini memperlihatkan upaya dan optimisme pasar yang masih tinggi sehingga tren naik tidak patah. Sehingga, terbuka peluang untuk berbalik menguat pada perdagangan hari Rabu.
Baca juga: Izin Usaha Asuransi Prolife Dicabut, OJK Minta Pemegang Saham Ganti Kerugian
“Memperhatikan hal ini kami menemukan bahwa potensi IHSG untuk menguat masih besar. IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan menguat, range 6.800 – 6.925,” ujar William.
Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas, antara lain:
1. BinaArtha Sekuritas
2. WH Project
3. Pilarmas Investindo
Baca juga: MITI Tingkatkan Kepemilikan Saham di PT Karya Abdi Luhur
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.