Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan Lengkap Danone, Starbucks, McD, dan Coca-Cola usai Diboikot Gara-gara Dituding Pro Israel

Kompas.com - 16/11/2023, 14:46 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Seruan memboikot produk-produk yang dituding pro Israel mengemuka di media sosial seperti X maupun Instagram sejak beberapa hari terakhir.

Di lini masa, banyak yang menuding perusahaan multinasional asal Amerika Serikat dan Eropa Barat ikut menyokong Israel yang tengah membombardir Jalur Gaza, Palestina.

Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa yang mengharamkan dukungan terhadap serangan Israel ke Palestina baik secara langsung maupun tidak langsung yang tertuang dalam Fatwa No.83/2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina.

Umat Islam juga diminta semaksimal mungkin menghindari transaksi ataupun menggunakan produk Israel dan yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan.

Baca juga: Deretan Produk yang Paling Banyak Diimpor RI dari Israel

Meski demikian, MUI menegaskan lembaganya sama sekali tidak pernah merilis daftar produk-produk mana saja yang masuk dalam daftar boikot di Indonesia.

Daftar perusahaan-perusahaan beserta produknya yang diasumsikan mendukung kebrutalan Israel pun beredar di media sosial. Sejatinya, aksi boikot terjadi di banyak negara, tak hanya di Indonesia saja.

Di balik seruan ini, terdapat tujuan yang jelas, yakni berhenti mendukung pihak-pihak yang terlibat dalam atau menormalisasi tindakan Israel terhadap rakyat Palestina.

Adapun gerakan global boikot produk Israel secara global dikampanyekan dengan tajuk BDS (Boycott, Divestment, Sanctions). DBS merupakan salah satu inisiatif global yang menentang pelanggaran hak-hak Palestina oleh Israel.

Baca juga: Pantas Saja Israel Rakyatnya Makmur meski Tanpa Minyak, Apa Sebabnya?

Tanggapan Coca-Cola

Salah satu merek yang terkena seruan boikot adalah Coca-Cola, perusahaan pembuat minuman bersoda asal Negeri Paman Sam.

Public Affairs, Communication & Sustainability Director for Indonesia and PNG Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Lucia Karina, menyebut aksi boikot adalah pilihan masing-masing konsumen di Indonesia.

"Makanya aku tidak mau berkomentar karena ini menyangkut hak asasi dari masing-masing juga," kata Lucia dikutip dari Antara.

Namun demikian, lanjut Lucia, meski Coca-Cola asalnya dari Amerika Serikat yang merupakan sekutu paling dekat Israel, nyaris semua bahan pembuatan hingga tenaga kerja yang terlibat di fasilitas produksi berasal dari Indonesia.

Baca juga: Deretan Produk yang Paling Banyak Diimpor RI dari Israel

"Yang jelas gini, apapun yang terjadi, semua produk-produk itu diproduksi oleh orang-orang Indonesia dengan menggunakan produk lokal Indonesia untuk Indonesia. Itu aja," jelas dia.

Sebagai perusahaan multinasional, bisnis Coca-Cola juga harus beradaptasi dengan perubahan, salah satunya terkait dengan isu-isu geopolitik.

"Yang jelas, namanya dunia selalu bergerak dengan segala itu. Yang penting mari kita doakan untuk perdamaian dan kedamaian," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com