Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Tidak Berikan Indikasi Penurunan Suku Bunga

Kompas.com - 22/11/2023, 09:30 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Para pejabat Federal Reserve pada pertemuan Federal Open Market Committee/ Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Selasa (21/11/2023) menyatakan sedikit keinginan untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat, terutama karena inflasi masih jauh di atas target.

Ringkasan pertemuan yang diadakan pada 31 Oktober-1 November 2023 menunjukkan bahwa anggota FOMC masih khawatir bahwa inflasi akan sulit dikendalikan atau bergerak lebih tinggi, dan mungkin perlu dilakukan tindakan lebih lanjut.

Setidaknya, anggota FOMC mengatakan kebijakan harus tetap “membatasi” sampai data menunjukkan inflasi berada pada jalur yang sesuai target The Fed atau kembali ke sasaran sebesar 2 persen.

Baca juga: Mencerna Perubahan Perilaku Suku Bunga Acuan

“Dalam pembahasan prospek kebijakan, para peserta terus menilai bahwa sangatlah penting untuk mempertahankan sikap kebijakan moneter yang cukup ketat untuk mengembalikan inflasi ke sasaran Komite sebesar 2 persen seiring berjalannya waktu,” demikian isi risalah tersebut.

Namun, bersamaan dengan itu, risalah FOMC menunjukkan bahwa para anggota berkomitmen untuk bertindak lebih hati-hati dan mengambil keputusan berdasarkan data dan informasi, termasuk implikasinya terhadap prospek ekonomi serta keseimbangan risiko.

Di sisi lain, para investor di pasar berjangka menunjukkan hampir tidak ada kemungkinan bahwa pembuat kebijakan akan menaikkan suku bunga lagi pada siklus ini, dan bahkan memperkirakan akan adanya pemotongan suku bunga mulai bulan Mei 2024.

Baca juga: Reli Wall Street Terhenti Usai Munculnya Isyarat The Fed

Pada akhirnya, pasar memperkirakan The Fed akan memberlakukan pemotongan suku bunga sebesar empat perempat poin persentase sebelum akhir tahun 2024.

Namun, pada risalah tersebut tidak memberikan indikasi bahwa para anggota FOMC membahas kapan mereka akan mulai menurunkan suku bunga, yang tercermin dalam konferensi pers pasca-pertemuan Ketua Jerome Powell.

“Faktanya adalah, komite sama sekali tidak memikirkan penurunan suku bunga saat ini,” kata Powell saat itu.

Baca juga: Wall Street Berakhir Hijau di Tengah Kenaikan Suku Bunga The Fed

Suku bunga acuan The Fed, yang menetapkan biaya pinjaman jangka pendek, saat ini berada pada kisaran antara 5,25 persen - 5,5 persen, yang merupakan level tertinggi dalam 22 tahun.

Adapun pertemuan tersebut terjadi di tengah kekhawatiran pasar terhadap kenaikan imbal hasil Treasury AS, sebuah topik yang tampaknya menjadi diskusi penting selama pertemuan tersebut.

Pada hari yang sama, ketika The Fed merilis pernyataan pasca-pertemuannya, Departemen Keuangan mengumumkan kebutuhan pinjamannya selama beberapa bulan ke depan, yang sebenarnya sedikit lebih kecil dari perkiraan pasar.

Baca juga: Bos BI Prediksi Bunga The Fed Mulai Turun Paruh Kedua 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com