Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Bank Sampoerna Tekan Kredit Macet 3,6 Persen

Kompas.com - 22/11/2023, 07:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) menargetkan dapat menekan angka kredit macet atau non performing loan (NPL).

Sampai kuartal III-2023, Bank Sampoerna mencatat kredit macet (NPL) pada kisaran 3,6 persen.

Direktur Information Technology PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) Hendra Rahardja mengatakan, pihaknya telah mendapatkan instruksi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menurunkan tingkat kredit macet.

Baca juga: Bank Sampoerna Salurkan Kredit Rp 11,3 Triliun sampai Kuartal III-2023

"Melakukan penurunannya bagaimana? Kami terus melakukan pendekatan, memastikan konsumen membayar supaya NPL turun," kata dia saat ditemui di Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Selain itu, pihaknya juga menambah jumlah aset atau penyaluran pembiayaan untuk dapat menekan jumlah kredit macet.

Bank Sampoerna terus berupaya untuk memperdalam penetrasi penyaluran pembiayaan ke calon nasabah baru.

Baca juga: Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 18,4 Miliar pada Kuartal I-2023

"Yang menjadi tantangan untuk kami adalah untuk penetrasi lending agar lebih besar secara aset," imbuh dia.

Hendra yakin kondisi likuiditas Bank Sampoerna tergolong aman di tengah tren kenaikan suku bunga acuan.

Hal tersebut karena sejak awal Bank Sampoerna mengaku tidak ikut perang suku bunga.

"Yang tahun lalu menawarkan bunga tabungan saja 7 persen sekarang pasti sudah turun, yang masuk lagi belasan (suku bunga) pasti pemain baru yang mendobrak pasar karena belum ada branding," terang dia.

Baca juga: Laba Bersih Bank Sampoerna Turun 33 Persen Jadi Rp 28,2 Miliar di Kuartal III 2022

Pasalnya, dalam waktu lama menggantungkan bisnis pada suku bunga yang tinggi akan membebani keuangan.

Adapun menghadapi 2024, Bank Sampoerna akan fokus untuk menjalankan kerja sama bisnis untuk memperbesar pendanaan dan penyaluran kredit.

Sebagai informasi, Bank Sampoerna mencatat penyaluran kredit mencapai Rp 11,3 triliun sampai kuartal III-2023. Jumlah tersebut tumbuh 23,1 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun, 60 persen dari total kredit tersebut diberikan pada pelaku UMKM.

Sampai kuartal III-2023, Bank Sampoerna telah mengantongi laba senilai Rp 37,3 miliar. Angka itu tumbuh 32 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 28,2 miliar.

Baca juga: Xendit Lakukan Investasi Strategis di Bank Sampoerna

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com