Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jago Finansial
Literasi Keuangan

Jago Finansial adalah wadah literasi keuangan, dari lika-liku pengelolaan keuangan, informasi seputar industri keuangan dan perbankan, hingga bank digital.

Kunci Bank di Era 4.0: Kolaborasi dan Penghubung Segala Hal Terkait Keuangan

Kompas.com - 22/11/2023, 11:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DIGITALISASI telah mengubah banyak hal, tak terkecuali konsep perbankan. Dalam praktiknya, bank di era teknologi 4.0 harus mampu menjadi penghubung segala hal terkait keuangan.

“Di dunia yang terhubung, interconnected, bank yang harus mengerti kebutuhan nasabah, bukan nasabah yang harus tahu produk bank,” ujar Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Teguh Dartanto dalam talkshow bertajuk Banking 4.0, Kamis (9/11/2023).

Bicara dalam talkshow bertajuk Banking 4.0 sebagai rangkaian acara peluncuran Jago Digital Academy, Teguh mengatakan, pesatnya perkembangan teknologi informasi membuat hampir semua aktivitas manusia saling terhubung secara digital, apalagi yang terkait transaksi keuangan.

Baca juga: Bank Digital Bukan Sekadar Layanan Digital Banking

Kondisi ini, lanjut Teguh, menuntut bank untuk berkolaborasi dan berintegrasi dengan ekosistem digital. Tujuannya, makin mempermudah nasabah sekaligus menjadi solusi keuangan bagi masyarakat luas.

Bank 4.0 dalam bayangan saya adalah banking services yang terintegrasi dalam ekosistem digital dan jadi bagian dari solusi atas kebutuhan hidup manusia sehari-hari, more personalized,” ujar dia.

Bila dulu nasabah harus datang ke kantor cabang bank untuk mendapat informasi soal produk dan mendapatkan layanan keuangan, ungkap Teguh, di era Banking 4.0 saat ini hampir semua layanan perbankan sudah dapat dimanfaatkan cukup melalui aplikasi di telepon genggam.

Teguh berpendapat, yang dibutuhkan masyarakat saat ini tidak lagi bank yang berdiri sendiri terpisah dari ekosistem digital (stand alone). Untuk itu, Teguh menyebut ada tiga hal penting yang akan menjadi kunci penentu masa depan perbankan di era digital ini.

Pertama, jasa dan layanan bank harus menjadi solusi dari permasalahan umum masyarakat.

“Dengan kata lain, harus menjadi bank yang mengerti dan melayani kebutuhan nasabah,” ujar Teguh.

Baca juga: Lika-liku Pengelolaan Keuangan: Dari Amplop Kertas Putih ke Kantong Bank Digital

Kedua, bank harus menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat—termasuk yang konsumtif—dengan memastikan dirinya berkolaborasi atau ada di dalam ekosistem digital.

“Dengan menanamkan layanan perbankan ke dalam aplikasi-aplikasi yang membantu kehidupan sehari-hari masyarakat,” sebut Teguh.

Ketiga, bank juga harus memikirkan keberlangsungan hidup manusia dan planet yang ditempatinya. Bank dan industri perbankan, ujar dia, harus pula memberikan dampak positif terhadap kelestarian lingkungan hidup.

“Kalau bisnis hanya berfikir profit saja, tidak akan survive. Ke depan harus berpikir pula mengenai creating the society and environment impact,” tegas Teguh.

Bank harus relevan

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung menegaskan bahwa dalam jangka panjang perbankan memang harus melebur dalam ekosistem digital.

“Suka (atau) tidak suka, bank harus berkolaborasi dengan ekosistem, kalau mau keberadaan bank tetap relevan,” ujar Arief.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com