Arief menilai, saat ini hampir semua bank sudah mulai menerapkan digital banking. Namun, digital banking belumlah sepenuhnya mengadopsi konsep banking 4.0.
Baca juga: Sejarah Singkat Bank: Dari Konvensional ke Digital
Adapun Bank Jago yang kini dipimpinnya, sejak awal dirancang untuk sepenuhnya berbasis teknologi dan berkolaborasi di dalam ekosistem digital.
Menurut Arief, banyak kebutuhan masyarakat dalam ekosistem digital yang bisa dilayani oleh perbankan. Catatannya, hal ini hanya dapat terjadi ketika bank berkolaborasi dan membuka diri dengan kemitraan dalam ekosistem digital.
“Semua gaya hidup sudah bisa dilakukan lewat aplikasi di handphone, yang ujung-ujungnya membutuhkan transaksi perbankan. Payment is just result dari keputusan yang kita ambil,” ungkap Arief.
Karenanya, imbuh Arief, bila dulu bank menempatkan dirinya di depan dalam konteks pelayanan keuangan, kini sebaliknya nasabah sebenarnya bahkan tidak perlu lagi datang ke bank untuk keperluan yang sama.
“Dengan perkembangan teknologi (yang memungkinkan hal itu),” tegas Arief.
Sebagai bank berbasis teknologi, Bank Jago telah berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis di ekosistem digital, seperti Gojek, Gopay, Tokopedia, Bibit, dan Stockbit.
Selain itu, Bank Jago juga sejak awal berkolaborasi dengan D’katalis Digital Lab, perusahaan teknologi penyedia layanan solusi digital.
Baca juga: Era Bank Digital, Aneka Transaksi Keuangan Cukup via Aplikasi di Gadget
CEO D’katalis Kharim Indra Gupta Siregar meyakini model bisnis kolaborasi dengan ekosistem digital merupakan kunci sukses di era Banking 4.0 dan ke depannya.
Kharim berpendapat, sudah saatnya lembaga jasa keuangan berbagi peran dengan mitra bisnis yang menguasai teknologi digital.
Selain untuk saling melengkapi, langkah ini juga memungkinkan terus hadirnya inovasi layanan keuangan yang tidak hanya memudahkan tetapi juga aman dan nyaman digunakan oleh nasabah.
“Sebelumnya, bank-bank konvensional harus membeli mesin, data center sendiri, dan harus punya SDM untuk menjalankan itu semua. Padahal, bank seharusnya fokus melayani nasabah,” tutur Kharim.
Kharim berpendapat bahwa bukan saatnya lagi bank berkutat dengan semua perkakas teknologi tersebut. Karena, kata dia, infrastruktur tersebut sudah disediakan oleh provider cloud dan data.
“(Saat ini), kolaborasi bank dengan industri lain seharusnya lebih mudah,” ujar Kharim.
Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.