Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Aset Itu Tidak Tidur, Harus Bekerja Memberikan Manfaat Maksimal

Kompas.com - 22/11/2023, 15:12 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menekankan pentingnya pemeliharaan dan pemanfaatan aset berupa barang milik negara (BMN) secara maksimal. BMN didorong agar dapat membantu mendorong roda ekonomi nasional.

"Aset itu tidak tidur, tapi aset harus bekerja keras dan memberikan manfaat yang maksimal," ujar dia, dalam acara Anugerah Reksa Bandha, di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (22/11/2023).

Bendahara negara bilang, penerimaan negara tidak hanya berasal dari pajak atau bea cukai saja. Terdapat juga pos pendapatan negara bukan pajak (PNBP), yang salah satu instrumennya ialah lewat pengelolaan BMN.

Baca juga: Anak Buah Sri Mulyani Akui Banyak Aset Negara di Jakarta yang Diserobot

"Tidak hanya sebagai koleksi aset di dalam neraca keuangan, namun juga sebagai aset yang mampu menciptakan nilai tambah dalam perekonomian," tuturnya.

Oleh karenanya, Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara akan terus memantau perkembangan pemanfaatan BMN. Hal ini dilakukan melalui sistem bernama Sistem Informasi Manajemen Aset Negara.

Pada saat bersamaan, pemerintah melanjutkan proses dokumentasi aset negara lewat sertifikasi BMN. Sri Mulyani menargetkan, sertfikasi BMN dapat rampung pada 2024.

"Sehingga kita akan memahami, masyarakat mengetahui, mana aset milik negara yang ada dalam buku keuangan pemerintah," katanya.

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu mengapresiasi kementerian dan lembaga (K/L) yang telah merawat dan memanfaatkan BMN dengan baik. Menurutnya, hal itu menunjukan, K/L tidak menyia-nyiakan uang negara yang telah digelontorkan untuk mendapatkan BMN tersebut.

"Tidak hanya pada saat meminta anggaran belanja negaranya, namun pada saat sudah membelanjakan, dalam bentuk belanja modal dan aset, tetap ada kepedulian untuk menjaganya," ucapnya.

Baca juga: Sri Mulyani: Aset Negara Harus Bekerja Keras...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com