Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Naik di Atas Level Psikologis 2.000 Dollar AS, Ini Penopangnya

Kompas.com - 28/11/2023, 09:12 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia mencapai level tertinggi dalam enam bulan pada akhir perdagangan Senin (27/11/2023) waktu setempat atau Selasa (28/11/2023) pagi WIB.

Harga emas dunia menguat di atas level psikologis 2.000 dollar AS per ons berkat pelemahan dollar AS dan ekspektasi jeda pengetatan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed).

Dikutip dari CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi sebesar 2.012,34 dollar AS per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak 16 Mei 2023. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange naik 0,5 persen ke level 2.012,4 dollar AS per ons.

Baca juga: Cek Harga Emas Antam Hari Ini 27 November 2023

Indeks dollar AS tergelincir 0,2 persen menjadi sebesar 103,20 dan menuju kerugian bulanan lebih dari 3 persen, yang sekaligus kinerja bulanan terburuk sejak November 2022.

Pelemahan dollar AS itu membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya sehingga mendorong minat investor terhadap logam mulia tersebut.

Ahli strategi pasar senior RJO Futures, Bob Haberkorn, menilai emas kemungkinan akan terus diperdagangkan di sekitar 2.000 dollar AS sampai pasar mendapatkan lebih banyak informasi dari The Fed mengenai rencana kebijakan suku bunganya.

"Emas akan diperdagangkan lebih tinggi jika kenaikan suku bunga selesai untuk saat ini," kata dia.

Para pelaku pasar berharap The Fed melakukan jeda pengetatan kebijakan moneter dengan mempertahankan suku bunganya pada Desember mendatang.

Saat ini pelaku pasar pun memperkirakan peluang 50-50 untuk kemungkinan The Fed mulai melakukan pelonggaran pada kebijakan suku bunganya mulai Mei 2024, menurut alat CME FedWatch.

Seperti diketahui, kebijakan suku bunga The Fed sangat memengaruhi pergerakan harga emas.

Ketika suku bunga naik, emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.

Sebaliknya, ketika suku bunga melemah maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun sehingga emas akan menjadi lebih menarik.

Kini pasar tengah menanti laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS yang bakal rilis pada Rabu pekan ini. Data ekonomi terbaru AS itu akan menambah gambaran terkait kebijakan suku bunga The Fed ke depannya.

"Angka-angka ekonomi yang keluar dari AS minggu ini, baik dalam hal pertumbuhan dan inflasi, akan menentukan apakah emas akan tetap berada di atas 2.000 dollar AS,” kata Kyle Rodda, Analis Pasar Keuangan Capital.com.

Baca juga: Cara Investasi Emas di Pegadaian dan Untung Ruginya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com