Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resep Sri Mulyani agar Indonesia Bisa Jadi Negara Maju

Kompas.com - 30/11/2023, 15:38 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dalam upaya meningkatkan kelas Indonesia menjadi negara maju maka diperlukan 'bahan' dan 'resep' yang tepat untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Dalam hal ini, dia menyebut, bahan yang diperlukan adalah sumber daya manusia, produktivitas, dan inovasi. Ketiga hal ini pun menjadi fokus pemerintah untuk dimanfaatkan dengan optimal sehingga mencapai cita-cita Indonesia Emas di 2045.

"Bahan sekaligus resep Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi adalah sumber daya manusia, produktivitas, dan inovasi," ujarnya dalam acara Indonesia-Europe Investment Summit 2023, Kamis (30/11/2023).

Baca juga: Menko Airlangga Sebut Presiden AS Dukung Rencana Indonesia Masuk Klub Negara Maju

Ia menuturkan, saat ini Indonesia tengah menikmati bonus demografi dengan mempunyai mayoritas penduduk berusia muda dan produktif. Meski begitu, artinya di masa mendatang, penduduk Indonesia mayoritas akan berusia tua dan tak lagi produktif.

Maka momentum bonus demografi ini perlu dimanfaatkan sebaik mungkin agar di masa mendatang Indonesia sudah memiliki kondisi ekonomi yang jauh lebih kuat.

"Ini adalah momen emas yang sangat penting bagi Indonesia, bagaimana untuk kita meningkatkan produktivitas dan inovasi, maka sumber daya manusia adalah yang paling penting," kata Sri Mulyani.

Bendahara Negara itu mengatakan, pemerintah pun menaruh perhatian untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan mengalokasikan anggaran yang besar bagi sektor pendidikan dan kesehatan, serta pemberian bantuan sosial.

"Indonesia sudah memasukkan pengeluaran wajib dalam konstitusi untuk menghabiskan 20 persen dari pengeluaran kita untuk pendidikan. Tantangannya adalah bagaimana kita mengeksekusinya," ucapnya.

Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia secara merata dilakukan pula dengan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia, terutama daerah yang tertinggal. Penyediaan infrastruktur yang memadai diperlukan mengingat kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

"Indonesia negara kepulauan yang luasnya sama dengan Eropa tapi ditengahnya banyak lautan dibandingkan daratan, maka kita dihadapkan pada tantangan yang sangat besar, bagaimana saling terhubung, bagaimana tidak menciptakan kawasan yang terus-menerus tertinggal dan dirugikan," papar dia.

Selain itu, Indonesia juga perlu mengembangkan sektor teknologi untuk mendorong perekonomian ke depan. Sri Mulyani bilang, ekonomi Indonesia perlu bertranformasi, tak bisa lagi hanya mengandalkan sumber daya alam, melainkan beralih ke sektor yang memiliki nilai tambah.

Menurut dia, Indonesia memang sedang beralih ke sektor jasa, yang kini telah mendominasi perekonomian. Namun sayangnya, sektor jasa itu merupakan sektor informal yang bernilai tambah rendah.

Baca juga: Soal Pemisahan Ditjen Pajak dan Bea Cukai, Prabowo: Di Negara Maju Memang Agak Dipisahkan...


Sedangkan untuk mampu mendorong Indonesia menjadi negara maju adalah beralih ke sektor jasa berkualitas tinggi dan bernilai tambah tinggi. Sementara dari sisi sektor manufaktur, RI memang sudah semakin maju, namun saat ini pertumbuhannya cenderung mendatar.

"Artinya kalau bicara produktivitas dan inovasi, apalagi dengan teknologi digital, maka sebenarnya kita harus berpikir keras bagaimana cara meningkatkan kinerja sektor manufaktur," kata Sri Mulyani.

Maka dari itu, lanjut dia, saat ini pemerintah pun gencar menerapkan hilirisasi guna menggenjot kinerja sektor manufaktur dalam negeri. Hilirisasi akan menciptakan struktur industri yang kuat dan bernilai tambah tinggi. 

Dengan penciptaan nilai tambah tersebut, komoditas ekspor Indonesia pun menjadi bernilai tinggi. Hal ini sekaligus mendukung Indonesia untuk tak lagi menjadi negara pengekspor barang mentah, melainkan produk olahan.

"Langkah yang pasti adalah menciptakan hilirisasi dari kelebihan yang dimiliki Indonesia, karena Indonesia diberkahi dengan sumber daya alam yang melimpah," kata dia.

Baca juga: Panjang Jalan Tol RI 3.000 Km Akhir 2023, PUPR: Belum Cukup untuk Jadi Negara Maju

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com