Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Sebut Masih Ada 26 Perusahaan yang Antre IPO

Kompas.com - 04/12/2023, 13:06 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Eferk Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 26 perusahaan tengah antre atau berada dalam pipeline untuk melakukan Inital Public Offering (IPO).

Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, sampai dengan 24 November 2023, telah tercatat sebanyak 77 perusahaan dengan total dana yang dihimpun Rp 53,84 triliun.

“Sampai dengan 24 November 2023 telah tercatat 77 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana yang dihimpun Rp 53,84 triliun,” kata Nyoman kepada wartawan akhir pekan lalu.

Baca juga: Mantan Bos Unilever Indonesia Jual Seluruh Saham UNVR, Ini Alasannya

“Hingga saat ini, terdapat 26 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” lanjut dia.

Berdasarkan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, 15 perusahaan merupakan perusahaan dengan aset skala menengah atau antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar.

Sementara itu, terdapat 1 perusahaan dengan aset skala kecil atau di bawah Rp 50 miliar, dan 10 perusahaan dengan aset besar atau diatas Rp 250 miliar.

Baca juga: Belum Sepakat Soal Harga, Begini Kelanjutan Divestasi Saham Vale Indonesia

Lebih rincinya, terdapat 6 perusahaan dari sektor consumer cyclical. Kemudian, masing - masing 4 perusahaan dari sektor consumer non cyclical, dan industrial.

Selanjutnya, masing-masing 3 perusahaan dari sektor basic materials, dan infrastructure. Dua perusahaan dari sektor energy, dan teknologi. Sementara itu masing-masing 1 perusahaan dari sektor healthcare dan transportation & logistik.

Baca juga: IHSG Berpotensi Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Pipeline Obligasi

Nyoman mengatakan hingga saat ini telah diterbitkan 104 emisi dari 56 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 113,3 triliun.

“Sampai dengan 24 November 2023 terdapat 13 emisi dari 11 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline,” jelas dia.

Berdasarkan klasifikasi sektor terdapat 5 perusahaan dari sektor financial, 2 perusahaan dari basic materials, dan masing-masing 1 perusahaan dari sektor infrastruktur, serta property dan real estate.

Baca juga: Saham Perbankan Digital Menguat, Ini Rekomendasinya

Pipeline Right Issue

Untuk right issue, per tanggal 24 November 2023 telah terdapat 27 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue dengan total nilai Rp 39,7 triliun. Serta masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline right issue BEI.

Adapun rinciannya, 8 perusahaan dari sektor consumer cyclicals, 5 perusahaan dari sektor financial, dan 4 dari sektor consumer non cyclicals. Sementara itu, masing-masing 1 perusahaan dari sektor basic material, infrastruktur, serta transportation dan logistic.

Baca juga: Ada Sentimen Merger dengan TikTok, Ini Rekomendasi Saham GOTO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com