Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensus Pertanian 2023 Tahap 1: Cabai dan Bawang Jadi Penyumbang Inflasi

Kompas.com - 04/12/2023, 12:56 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan hasil Sensus Pertanian (ST) 2023 Tahap 1. Adapun sensus pertanian dilakukan selama periode 1 Juni-31 Juli 2023.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, hasil sensus menunjukkan bahwa, cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah menjadi komoditas penyumbang inflasi.

"Kontributor komoditas beri andil inflasi terbesar Nov 2023 cabai merah (0,16 persen month to month), cabai rawit (0,08 persen), bawang merah (0,03 persen)," kata Amalia dalam acara Diseminasi Hasil Sensus Pertanian 2023 Tahap 1 dalam sebuah video di The Ritz Carlton, Jakarta, Senin (4/12/2023).

Baca juga: Cabai Jadi Pendorong Inflasi, BPS: Faktor El Nino dan Distribusi

Amalia mengatakan, tiga komoditas tersebut bukan termasuk komoditas yang paling banyak diusahakan oleh usaha pertanian perorangan (UTP) 2023.

Ia mengatakan, sepuluh komoditas yang paling banyak diusahakan UTP 2023 adalah padi, sawah, inbrida, ayam kampung biasa, sapi potong, kelapa, jagung, kambing potong, kelapa sawit, ubi kayu, dan karet.

"Jika kita bandingkan bagaimana antara padi, sawah, indrida ternyata padi, sawah, inbrida itu relatif tidak populer di petani kita karena jumlah usaha pertanian perorangan yang mengusahakan padi, sawah dan inbrida hanya 6,03 persen," ujarnya.

Sementara itu, sepuluh komoditas yang paling banyak diusahakan Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) 2023 yaitu, kelapa sawit, udang vaname air payau, karet, udang vaname air laut, ayan ras petelur, ayam ras pedaging, ayam ras petelur PS, sapi potong, dan meranti.

Baca juga: Inflasi Beras Turun, Dipengaruhi Musim Panen dan Realisasi Impor

Sedangkan sepuluh komoditas yang paling banyak diusahakan Usaha Pertanian Lainnya (UTL) 2023 yaitu kangkung, cabai rawit, terung, lele, sawi, sapi potong, nila air tawar, tomat, bayam, dan kelapa sawit.

Lebih lanjut, Amalia menambahkan, hasil sensus juga menunjukkan bahwa penggunaan tekonologi di sektor pertanian meningkat sebesar 56,42 persen.

"Ini merupakan peluang untuk mendorong bagaimana petani dapat terus meningkatkan kemampuan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi untuk mendorong peningkatan produksi," ucap dia.

Baca juga: BPS Sebut Tekanan Beras pada Inflasi Melemah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com