Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Sufyan Abd
Dosen

Dosen Digital Public Relations Telkom University, Lulusan Doktoral Agama dan Media UIN SGD Bandung. Aktivis sosial di IPHI Jabar, Pemuda ICMI Jabar, MUI Kota Bandung, Yayasan Roda Amal & Komunitas Kibar'99 Smansa Cianjur. Penulis dan editor lebih dari 10 buku, terutama profil & knowledge management dari instansi. Selain itu, konsultan public relations spesialis pemerintahan dan PR Writing. Bisa dihubungi di sufyandigitalpr@gmail.com

Mengomunikasikan ESG

Kompas.com - 05/12/2023, 10:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEBAGAI garda terdepan informasi institusi bisnis, seorang public relations (PR) tentu harus mengikuti, bahkan memandu jalannya tren diksi bisnis mutakhir.

Jangan sampai tidak ngeh, apalagi kudet pada apa yang sedang menjadi tren dunia dan termasuk Indonesia.

Salah satu diksi yang terus populer di Tanah Air adalah komunikasi ESG, kepanjangannya adalah Environment, Social, dan Governance.

Ini seolah meneruskan diksi popular sebelumnya yang PR gaungkan, seperti komunikasi CSR (Corporate Social Responsibility), good practises, ISO (International Standard Organization), hingga GCG (Good Corporate Governance).

Sekilas mirip-mirip, tentang laku dan polah perusahaan yang baik kepada sekitarnya. Namun, jika ditelisik lebih jauh, ESG punya beda signifikan.

Merujuk pada undangan kegiatan yang penulis terima dari Corporate Communication PT Telkom dalam Telkom ESG Day di Yogyakarta, pertengahan November lalu, berikut dua diferensiasi utama komunikasi ESG dengan terma-terma sebelumnya.

Pertama, ESG terkait erat kewajiban regulator terhadap emiten di pasar modal. Karenanya, komunikasi tersebut relevan dan valid bagi perusahaan yang telah go public, ketika indeks ESG/ESG Risk Rating tak hanya sebatas kewajiban, tapi juga bisa menjadi pemicu naik hingga ambrolnya harga saham.

Komunikasi tertulis dalam bentuk laporan aktivitas ESG menjadi persyaratan mutlak bagi para emiten yang harus disetorkan bundel-nya secara rutin kepada otoritas IDX (Indonesia Stock Exchange) atau Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dari indeks dan laporan tersebut, maka akan tampak ukuran eksposur perusahaan terhadap risiko ESG yang riil sekaligus pada waktu bersamaan, terlihat seberapa baik perusahaan mengelola risiko tersebut.

Dengan merujuk faktor Enviroment, nilai tersebut mengukur bagaimana kinerja perusahaan yang mempertimbangkan dampak operasional bisnis terhadap lingkungan beroperasi serta bagaimana perusahaan dapat turut berperan serta dalam posisi sebagai penjaga lingkungan.

Untuk nilai Social, adalah ukuran kinerja sosial perusahaan yang mempertimbangkan hubungan dan reputasi perusahaan terhadap stakeholder-nya (masyarakat, komunitas, pemasok, konsumen, karyawan, dan pihak terkait dari perseroan).

Pada nilai Governance, merupakan ukuran kinerja perusahaan yang mempertimbangkan bagaimana perusahaan membangun kepemimpinan yang mampu menjalankan prinsip tata kelola yang baik, sehingga selaras dengan aneka regulasi yang menaunginya.

Selain tiga aspek ini, IDX juga memasukkan poin Tingkat Kontroversi pada indeks ESG, yakni identifikasi perusahaan terlibat dalam suatu kejadian yang dapat berdampak negatif pada pemangku kepentingan, lingkungan, atau operasi perusahaan.

Nilai/indeks ESG ini dikelompokkan lima kategori, yaitu Negligible, Low, Medium, High, dan Severe.

Severe artinya parah, indeks ESG di tiga sektor sangat buruk, sehingga riskan memicu sentimen negatif investor yang gilirannya bisa merontokkan harga saham perusahaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com