Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Sleekflow, 72 Persen Konsumen Lebih Suka Belanja "Online" karena Lebih Murah

Kompas.com - 05/12/2023, 11:03 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Platform omnichannel Sleekflow membeberkan riset terbarunya soal "consumer behaviour" atau perilaku konsumen dalam berbelanja. Hasilnya, ada tiga pilar utama perilaku konsumen.

Riset ini didasarkan pada lebih dari 100 brand dari berbagai sektor bisnis bergabung dengan SleekFlow sepanjang 2023 seperti, health & wellness, properti, dan ritel.

Berikut hasil riset Sleekflow.

Pertama, 83 persen konsumen memilih untuk window-shopping terlebih dulu secara online sebelum membeli barang. Artinya, penting bagi sebuah merek atau brand untuk selalu hadir di platform online untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.

Kedua, 72 persen konsumen lebih suka belanja online karena faktor harga yang lebih murah dibandingkan belanja di toko offline. Dengan demikian, merek yang memiliki toko online dan menggunakan strategi marketing yang tepat bisa meningkatkan peluang kenaikan penjualan menjadi lebih tinggi.

Ketiga, 77 persen konsumen berharap mendapatkan respons cepat dari chat yang dikirim ke sebuah merek. Rata-rata, konsumen berharap pesannya dibalas dalam waktu 1-2 menit, terutama untuk bisnis yang yang membutuhkan konsultasi seperti elektronik.

Baca juga: Tren Perilaku Konsumen Jelang Ramadhan: Pilih Gratis Ongkir Ketimbang Promo Lainnya

Untuk mengatasi perilaku konsumen tersebut, para pemilik merek atau brand harus punya tiga hal utama.

Pertama, Whatsapp Business API untuk kebutuhan broadcast, centang hijau, hingga otomasi Whatsapp.

Kedua, membangun platform omnichannel serta customer relationship management (CRM) dengan status Sleekflow sebagai mitra resmi WhatsApp Business Solution Provider.

Ketiga, kombinasi WhatsApp Business for API (WABA) dengan Omnichannel dan CRM yang membantu brand mendorong engagement hingga mencatatkan penjualan yang lebih efisien dan optimal,

"Para brand memiliki kebutuhan yang berbeda-beda mulai dari marketing untuk broadcast, otomasi marketing, hingga kebutuhan untuk customer service, seperti otomasi customer satisfaction score (CSAT) maupun frequent ask question (FAQ)," kata perwakilan Sleekflow dalam keterangan persnya, Selasa (5/12/2023).

Baca juga: Memahami Consumer Behaviour Sebagai Kunci Menuju Literasi Keuangan

Tren Bisnis 2024

Dalam risetnya, Sleekflow juga mencatatkan sejumlah hal yang bakal jadi tren bisnis 2024.

Pertama, pemisahan secara tegas antara media sosial sebagai media promosi dengan marketplace sebagai media bertransaksi membuat platform media sosial akan mempertajam fitur promosinya.

Kedua, loyalitas konsumen menjadi cukup penting. Hal ini seiring beberapa platform marketplace cenderung mengurangi promo dan meningkatkan biaya admin hingga transaksi.

Hal ini, jelas berdampak terhadap konsumen yang sensitif terhadap harga, tapi bagus untuk melahirkan persaingan bisnis yang sehat.

Ketiga, brand perlu membangun basis customer yang loyal sehingga jika ada kebijakan kenaikan biaya admin dan pengurangan promo lebih lanjut menjadi tidak berdampak signifikan.

Keempat, pebisnis juga bisa mulai melirik prospek pasar ekspor untuk produk Indonesia. Ekosistem pasar ekspor Indonesia makin maju dengan berkembangnya infrastruktur dari logistik, pembayaran global, hingga promosi digital yang bisa dilakukan untuk lintas negara.

Baca juga: Tren Belanja Online dari Sumatera hingga Papua Selama Kampanye Shopee 11.11 Big Sale, Apa Saja?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com