Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Lokasi Jadi Faktor Moncernya Bisnis F&B, Benarkah?

Kompas.com - 07/12/2023, 14:02 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com – Meski susah–susah gampang, menjalani bisnis kuliner tak seperti usaha di bidang lainnya. Pada bisnis ini, peminatnya selalu ada. Namun, moncernya bisnis ini tetap dipengaruhi beragam hal. Salah satu yang terpenting adalah lokasi.

Hal itu diutarakan wirausahawan Elisabeth Saragih. Ia yang sebelumnya bekerja sebagai pegawai kantoran selama puluhan tahun, kini menggeluti bisnis coffee shop dan coffee roastery (penyangrai kopi).

Memulai usaha dengan modal menarik tabungan, kini bisnisnya beromzet ratusan juta rupiah per tahun.

“Lokasi yang tepat jadi kunci untuk bertahan di tengah persaingan bisnis kuliner yang semakin ketat,” ujar El, begitu ia karib disapa dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (7/12/2023).

Meski demikian, ia tak menampik bahwa strategi marketing pun juga penting.

Baca juga: Tren Kuliner Paling Diminati pada 2023 Menurut GoFood

“Strategi marketing penting, tetapi menentukan lokasi yang tepat harus dipertimbangkan sejak awal sebelum bisnis dimulai. Apalagi, jika kita tidak ingin sewa tempat dan berniat pengin buka usaha di lokasi milik sendiri. Hemat saya, menentukan lokasi yang tepat menjadi hal yang perlu diperhatikan dengan baik,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa di masa seperti sekarang, buka bisnis food and beverage (F&B) tak harus di tempat atau lokasi yang berada di keramaian, seperti di mal.

”Apalagi, setelah muncul tren ‘Hidden Gem’. Lokasi bisnis kini bisa di mana saja, bahkan di tempat terpencil pun berpotensi tetap punya pelanggan. Namun, satu hal yang terpenting adalah lokasi mudah dijangkau, terutama oleh transportasi maupun delivery online, jadi satu nilai tambah,” sambungnya.

Hal itu harus jadi pertimbangan menurutnya untuk memudahkan pelanggan, baik yang ingin memesan secara online maupun datang langsung ke lokasi.

“Setidaknya, akses jalan tersebut sudah cor beton atau aspal seperti di tepi jalan besar yang aksesnya mudah dan terjangkau sehingga calon pembeli tak akan berpikir dua kali untuk datang,” imbuhnya.

Memili lokasi berkembang

Adapun contoh lokasi strategis untuk usaha kuliner adalah Gading Serpong atau wilayah Kelapa Dua, Tangerang, Banten.

Baca juga: 8 Tips Untuk Usaha Kuliner Dengan Layanan Pesan Antar

Lokasi tersebut ramai dikunjungi belakangan ini karena memiliki beragam tempat makan dan spot kulineran menarik meski tak berada tepat di Ibu Kota.

Spot kulineran di Gading Serpong pun tak hanya berupa restoran, tapi sampai blusukan ke area pasar. Anda bisa menemukan aneka jajanan kaki lima hingga kafe estetik kekinian, dari yang harganya terjangkau hingga mahal sekalipun.

“Gading Serpong telah menjadi kota destinasi berskala regional, di mana masyarakat Ibu Kota dan sekitarnya berkunjung ke Gading Serpong untuk menikmati fasilitas di sini. Salah satu bukti nyatanya adalah kawasan Pisa Grande, Sorrento dan Maggiore di sisi selatan Gading Serpong yang telah menjadi pusat kuliner dengan beragam resto yang viral di media sosial,” ujar Presiden Direktur Paramount Land, M Nawawi.

Nawawi menerangkan bahwa lokasi Gading Serpong tengah berkembang. Hal ini menjadi nilai plus bagi pelaku bisnis kuliner.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com